Connect with us

HEADLINE

Gembosi Kekuatan Incumbent Ibnu Sina, Ananda ‘Bajak’ Kader PKS di Pilkada Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Ananda dipastikan akan berhadapan dengan Ibnu Sina di Pilkada Banjarmasin Foto: kanal

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kejutan terjadi di Pilkada Banjarmasin, menyusul langkah pasangan Ananda- Mushaffa Zakir mengamankan satu tiket saat pendaftaran calon di KPU, awal September nanti. Pasangan ini, akan menjadi penantang kubu incumbent Ibnu Sina yang memilih berduet dengan Kadis PUPR Banjarmasin Arifin Noor.

Ananda- Mushaffa dipastikan melenggang ke babak pecalonan usai mendapat dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki 9 kursi parlemen, melalui Surat Keputusan dari DPP PAN Nomor: PAN/A/Kpts/KU-SJ/253/VIII/2020 tentang Persetujuan Pasangan Calon Wali Kota Banjarmasin dan Wakil Wali Kota Banjarmasin. Surat tersebut diterbitkan DPP PAN pada tanggal 13 Agustus 2020 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jendral Eddy Soeparno.

Sebaliknya, duet Ibnu Sina- Arifin Noor juga telah mendapatkan sokongan dari Partai Demokrat dan PKB beberapa waktu. Berbekal dukungan 10 kursi parlemen, Ibnu juga memastikan melaju ke babak pencalonan.

Pertarungan head to head Ananda-Musaffa melawan Ibnu Sina- Arifin Noor bakal menjadi kontes politik yang seru. Sebab kedua pasangan ini memiliki basis dukungan cukup besar.

Sebagai penantang, Ananda-Musaffa saat ini baru mengantongi secara resmi SK rekomendasi PAN dengan 9 kursi. Namun, Golkar telah memberikan garansi surat rekomendasi juga. Sehingga 6 kursi beringin otomatis juga akan ada digenggaman mantan runner up Puteri Indonesia ini.

Tak berhenti di situ, PDIP dikabarkan akan ikut bergabung membawa 5 kursi, dan Nasdem 1 kursi untuk memenangi Pilkada 2020 yang digelar 9 Desember nanti. Dengan menggandeng Musaffa yang merupakan kader PKS, Ananda juga berharap partai dakwah tersebut bisa bergabung ke barisannya.

Bagi kubu penantang, PKS memiliki posisi strategis untuk masuk dalam koalisi besar. Apa sebab? Selain selama ini menjadi salah satu kekuatan penyokong incumbent, PKS juga memiliki simpul massa yang efektif menjangkau kantong suara.

Dengan ‘membajak’ kader PKS Musaffa sebagai wakil, Ananda berharap ke depan rekomendasi PKS bisa diraih. Kalaupun tidak, maka ia sudah bisa memecah kekuatan PKS. Sebab akan ada dua kadernya yang bertarung di Pilkada, yakni Ibnu Sina dan Musaffa.

Hingga saat ini, dukungan PKS memang belum turun. Meskipun Ibnu Sina adalah kader PKS yang menjadi petahana.

Lalu bagaimana sikap PKS menghadapi dilema ini? Dihubungi melalui sambungan telepon pada Jumat (14/8/2020) sore, Ketua DPD PKS Kota Banjarmasin Hendra mengatakan, hingga kini belum ada keputusan resmi baik dari DPW PKS Kalsel maupun DPP PKS.

“Artinya SK (surat keputusan) belum sampai ke kami, ke DPD PKS Banjarmasin. Jadi kami belum bisa mengkonfirmasi apa-apa, jadi kami menunggu informasi resmi baru kami dapat bicara,” kata Hendra.

Nama Mushaffa Zakir sendiri muncul, lantaran Mushaffa yang juga salah satu pengurus DPW PKS Kalsel ini sebelumnya juga turut mendaftar di DPD PKS Banjarmasin pada Oktober 2019 silam. Sama halnya dengan Ananda maupun Ibnu Sina sendiri.

“Secara berkelanjutan, nama-nama ini diproses. (Kebetulan) pak Mushaffa ini pengurus DPW, mungkin ada pertimbangan dari DPP, kita tidak mengetahui. (Itu) pertimbangan elite di atas,” jelas Hendra.

Rumor yang berkembang di partai berbasis Islam ini, selain Mushaffa dan kader PKS lainnya yang juga mendaftar seperti Awan Subarkah, nama Ibnu Sina juga sempat masuk dalam radar bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung PKS. “Nama Ibnu ini sempat masuk di radar,” imbuhnya.

Memang diakui Hendra, Ibnu yang saat ini sebagai petahana memang memiliki peluang yang besar untuk diusung PKS. Bahkan Hendra mengklaim, telah mempresentasikan capaian-capaian Ibnu selama memimpin Kota Banjarmasin. “Entahlah di DPP mungkin ada pertimbangan lain,” singkatnya.

Lantas, apakah akan ada potensi Ibnu yang saat ini masih tercatat sebagai kader PKS akan berhadapan dengan Mushaffa yang juga koleganya di PKS? Diakuinya, kendati DPD PKS Banjarmasin masih berharap Ibnu dapat diusung kembali, namun tentu saja akan menunggu arahan lebih lanjut dari DPP PKS.

“Kalau sudah turun (surat) rekomendasinya, kita harus menjalankan amanah itu dan akan mendukung penuh. Apa yang direkomendasikan melalui SK yang sudah diputuskan oleh DPP. (Karena) secara keorganisasian, kita harus menjalankan amanah itu,” terang Hendra.

Jika keputusan sudah diturunkan, Hendra mengatakan akan mulai membenahi mesin-mesin politik untuk memenangkan calon yang akan diusung. Terlepas itu Ibnu Sina maupun pasangan Ananda-Mushaffa.

“Sementara kita menunggu dulu. Kalau memang sudah resmi, ya kita harus siap-siap membenahi mesin untuk bertempur di pilkada ini,” tandas Hendra.

Menurut Hendra, fenomena serupa pernah muncul di Maluku Utara. Di mana, ada dua kader PKS yang turut serta berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah, kendati Henda tidak merinci kabupaten ataupun kota yang dimaksud. “Ini sebagai dinamika demokrasi di Indonesia. Kita siap-siap dengan kondisi itu, sudah sebagai Pendidikan politik lah,” pungkas Hendra. (Kanalkalimantan.com/fikri)

 

Reporter: Fikri
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->