Connect with us

Advertorial

Desa Tungkaran Jadi Kampung Hidroponik

Diterbitkan

pada

Desa Tungkaran menjadi kampung hidroponik oleh TP PKK dan Dinas TPH Banjar. Foto : rendy

MARTAPURA, Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura dipilih menjadi kampung hidroponik. Pencanangan dilakukan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga  (TP PKK) Kabupaten Banjar berkolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar, Rabu (16/5).

Warga RT 6 Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura membudidayakan sayur hidroponik yang diletakan di teras dan halaman rumah, terlihat berjejer rapi dan tumbuh dengan subur.

Perlu diketahui Hidroponik atau Hydroponic adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidropinik dalam dunia pertanian dikenal juga dengan istilah budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah atau disebut soilless culture. Hidropnik merupakan salah satu budidaya tanaman dengan memanfaatkan air namun tidak menggunakan media tanah dalam rangka untuk menekankan pada kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Cara bertanam hidroponik dengan wick system atau sistem sumbu jika dibandingkan dengan teknik lain maka tergolong yang paling sederhana, teknik ini juga yang paling umum digunakan terutama oleh para hobis yang menanam hidroponik secara sederhana di rumah.

Ketua TP PKK Banjar Hj Raudhatul Wardiyah ketika meresmikan pencanangan Desa Tungkaran menjadi Kampung Hidroponi berharap budidaya sayur dengan sistem hidroponik ini terus dikembangkan ke RT dan desa-desa lainnya.

“Menanam dengan sistem hidroponik sangat mudah tidak perlu waktu, tenaga dan biaya yang mahal, tanaman sayuran yang dihasilkan dari sistem hidroponik ini paling tidak bisa memenuhi kebutuhan sayuran di rumah tangga sehingga tidak perlu membeli lagi, bahkan bisa dijual,”  ungkapnya.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas TPH HM Fachry, budidaya tanaman sayur dengan sistem hidroponik ini hasil kerjasama dengan pemerintah desa Tungkaran, sebelumnya pihaknya telah memberikan pelatihan kemudian pemerintah desa langsung merespon hingga membantu membelikan bibit, nutrisi dan peralatannya.

“Kelebihan dari budidaya dengan cara hidroponik ini adalah mengatasi permasalahan ketersedian lahan untuk media tanam,” ujarnya.

Kualitas hasil yang lebih bagus daripada media tanah dan lebih sedikitnya penggunaan air dan pupuk sebab terencana dan terukur.

“Warga di desa ini sudah bisa semua mengembangkan menanam sayuran dengan sistem hidroponik padahal kurang lebih baru satu bulan yang lalu dan Insya Allah seberapa banyak hasilnya akan tetap laku dijual karena sayuran tanpa pestisida ini kebutuhannya sangat besar,” bebernya.

“Harga jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan harga sayuran biasa yang ditanam di tanah, sehingga mudah-mudahan dapat meningkatkan perekonomian warga desa Tungkaran,” pungkasnya. (rendy)

Reporter:Rendy
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


Uploader Terpercaya Kanal Kalimantan

iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->