Connect with us

HEADLINE

Deretan Momen Haul ke-217 Datu Kelampayan dari Kubah hingga Kampung Dalam Pagar

Diterbitkan

pada

Puncak Haul ke-217 Datu Kelampayan di Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kamis (27/4/2023). Foto: Al Karim Media

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Berakhir sudah rangkaian kegiatan Haul ke-217 Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kelampayan) yang dilaksanakan selama kurang lebih lima malam berturut-turut di Tanah Banjar.

Acara puncak yang bertempat di Masjid Tuhfaturroghibin Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kamis (27/4/2023) siang, menutup rangkaian kegiatan haul Datu Kelampayan pada tahun 1444 Hijriyah.

Puluhan ribu orang dari berbagai daerah berdatangan melalui jalur darat maupun sungai, kemudian memadati areal Desa Dalam Pagar Ulu bahkan sejak subuh hingga siang hari.

Kegiatan haul yang dilaksanakan setelah pandemi Covid-19 ini memberikan momen indah tersendiri bagi jemaah yang berhadir.

Momen indah itu terekam selama rangkaian kegiatan haul, di antaranya jemaah bisa melihat sifat ketawadhu’an dan kerendahanhatian dari para ulama di Tanah Banjar.

Seperti yang terekam dalam kegiatan haul oleh rombongan Sekumpul, nampak masing-masing ulama seperti KH Muaz Hamid atau Guru Muaz serta Tuan Guru Sa’adudin tak berani memimpin doa lantaran merasa dirinya tak lebih pantas dari yang lain.

Memimpin doa pun kembali diserahkan kepada salah satu habaib, dan ternyata habaib pun merasa tidak pantas untuk memimpin doa.

Baca juga: Meluber Hingga ke Jembatan, Puncak Haul Datu Kelampayan Dipadati Jemaah

Momen itu turut menjadi perhatian sebagain dari jemaah. Mereka mengungkapkan kekagumannya akan sifat yang diajarkan oleh ulama kepada masyarakat Banjar.

“Beginilah identitas yang mereka, ulama kita ajarkan kepada kita sebagai orang Banjar dan beginilah ajaran yang Datu banggakan, tidak merasa lebih hebat dari orang lain,” ungkap salah seorang jemaah haul Datu Kelampayan, Muhammad Habbie.

Tak hanya sampai di situ, beberapa dari jemaah juga mengungkapkan kerinduannya terhadap salah satu tokoh di Sekumpul Martapura, yakni Almarhum H Busyral Karim atau Guru Karim.

Guru Karim adalah salah satu penyair di majelis Ar Raudhah Sekumpul. Semasa hidupnya, Almarhum kerap melantunkan syair sahutan dengan suara merdu yang khas di setiap kegiatan majelis dan bahkan setiap pelaksanaan haul Datu Kelampayan.

“Kami nyebutnya penyahutan Sekumpul, beliau punya suara emas dan sering bergantian bersahutan dengan Guru Sya’in,” ungkap Helmy, salah seorang jemaah haul Datu Kelampayan dari Sekumpul.

 Baca juga: Viral! Warung Kuliner Binaan PLN Beromset Puluhan Juta di Cempaka

Helmy mengatakan Guru Karim wafat pada bulan Januari 2023 lalu, di usia sekitar 60 tahun. Alhamarhum pun wafat tanpa meninggalkan istri maupun anak.

Bukti kerinduan itu pula, jemaah mengungkapkan jika selama kegiatan haul Datu Kelampayan kemarin, masih terdengar samar suara dari sahutan Guru Karim dalam lantunan Maulid yang dibacakan.

“Saat haul Datuk kemarin terdengar suara yang mirip sekali dengan sahutan almarhum Guru Karim, dan hampir seluruh jemaah juga mengaku kerinduan yang sama,”

Selebihnya, jemaah mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok ulama besar yang sangat berpengaruh dalam perkembangan islam di pulau Kalimantan itu.

Seperti yang diutarakan Muhammad Arsyad, warga Desa Dalam Pagar Ulu yang sudah berumur sekitar 70-an tahun.

Bahwa setiap tahunnya kegiatan haul ini mampu menarik puluhan ribu jemaah dari berbagai penjuru tanah Kalimantan, dan seluruh Indonesia, bahkan hingga muslim dari manca negara.

“Saya kadang teringat kegiatan haul ini terharu karena banyaknya jemaah mau datang mengikuti kegiatan yang berkah ini,” tutur Muhammad Arsyad, warga asli Desa Dalam Pagar yang ditemui Kanalkalimantan.com seusai shalat Ashar di Masjid Tuhfaturraghibin.

Baca juga: DPRD Kapuas Gelar Paripurna Penyampaian Rekomendasi Pansus LKPj Bupati 2022

Uniknya, kakek Muhammad Arsyad juga mengaku senang karena memiliki nama yang sama dengan ulama yang juga tumbuh di kampung yang dirinya tinggali selama ini.

Muhammad Arsyad pun mendoakan semua jemaah untuk selalu mendapatkan keberkahan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Diketahui pelaksanaan puncak haul ke-217 SyekhMuhammad Arsyad Al Banjari turut dihadiri antara lain Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyie, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, mantan Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, para tokoh ulama dan habaib, zuriat yang berada di ruang induk Masjid Tuhfaturraghibin.

Pelaksanaan haul diawali lantunan Maulidurrasul, dilanjutkan pembacaan ayat ayat suci Al Quran oleh Qori internasional asal Kalsel Muhammad Rizqon.

Serta Manaqib Datu Kelampayan yang dibacakan salah satu zuriyat KH Mazani.

Kegiatan ini pun berakhir sekitar pukul 12.00 Wita, Kamis (27/4/2023) siang atau sebelum masuk waktu Dzuhur, ditutup dengan pembacaan Surat Yasin, tahlil dan doa oleh pimpinan Madrasah Darussalam dan Tahfiz Ilmu Alqur’an Martapura KH Wildan Salman. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter: wanda
Editor: bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->