Connect with us

Hukum

Buntut Konser Gagal Gelora Musik Festival, FK Penanggung Jawab EO Menghilang

Diterbitkan

pada

Melalui tim kuasa hukum C Oriza Sativa Tanau SH, panitia pelaksana event konser Gelora Musik Festival dilaporkan ke Polda Kalsel. Foto: wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sejumlah kebohongan diduga dilakukan event organizer (EO) alias penyelenggara konser Gelora Musik Festival lapangan Sat Brimob Polda Kalsel pada 6-7 Mei 2023 lalu.

Mulai dari manipulasi data penjualan tiket sampai dengan jaminan bodong yang diberikan pihak penyelenggara EO kepada investor.

Total kerugian yang didapat sebesar Rp 1.115.000.000. Itu pun ternyata belum termasuk kerugian penonton dan juga tenant-tenant penjualan.

Kegeraman itu disampaikan Muhamand Aditiya Rahma, investor dan juga pelapor melalui kuasa hukum C Oriza Sativa Tanau SH.

Sejauh ini laporan kerugian tersebut telah diberikan kepada kepolisian melalui Reskrim Polda Kalsel per 25 Juli 2023 lalu.

Baca juga: EO Konser Gagal di Banjarbaru Dilaporkan ke Polda Kalsel, Pemodal Rugi Rp1,1 Miliar

“Total bersih kerugian sebesar Rp 1.115.000.000 dengan keuntungan, bahkan sampai Rp1,2 miliar sekian jika termasuk kerugian penonton. Padahal sudah dijanjikan refund tiket tapi faktanya orangnya kabur dan sampai saat ini refund tiket belum dilakukan,” jelas kuasa hukum, C Oriza Sativa Tanau SH kepada Kanalkalimantan.com, Selasa (1/8/2023) siang.

Laporan polisi atas ulah panitia Gelora Music Fest. Foto: tangkap layar

Baca juga: ‘Sang Dewi’ Lyodra Batal Manggung di Banjarbaru Gegara Panitia, Beli Tiket VIP All Days Pass Jadi Sia-sia

Begitu pun dengan itikad baik tak pernah ditunjukkan oleh penyelenggara yakni AYY cs dan juga FK selaku penanggung jawab acara terhadap pelapor.

Sejak awal pihak pelapor selaku investor dan juga rekan bisnis pihak penyelenggara selalu ditodong sejumlah dana untuk mensupport konser tersebut.

Mulai dari dana sebesar Rp700 juta hingga pelapor mengeluarkan dana sebesar Rp1.115.000.000 dengan keuntungan yang dijanjikan sebesar Rp125 juta beserta jaminan sebuah mobil milik saudara AYY selaku ketua panitia.

Bahkan saat meminjam dana, pihak penyelenggara memberikan data berupa dana yang mereka punya sebesar Rp1,7 miliar untuk membayar keuntungan kepada investor tersebut.

“Datanya ditunjukkan mereka mengaku dana itu bisa dicairkan satu minggu setelah pelaksanaan konser, sehingga membuat klien kami percaya dan merasa mereka sanggup untuk membayar lalu akhirnya klien kami melakukan pembayaran berupa transfer kepada pihaknya,” ungkap kuasa hukum pelapor.

Carut marut Gelora Music Festival yang diselenggarakan salah satu Event Organizer (EO) di Banjarbaru Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 6-7 Mei 2023. Foto: tangkap layar

Baca juga: Tak Kunjung Kasih Janji Refund Duit Penonton Konser, Perkumpulan EO Kalsel Ambil Sikap

Usut punya usut, pelaksanaan konser tersebut ternyata dibuat kacau lantaran sejumlah artis penampil batal manggung karena tidak mendapat uang transportasi.

Sehingga membuat AYY dan kawan-kawan pun diamankan di tempat bersama dengan pihak kepolisian.

“Karena tahu klien kami bahwa AYY diamankan maka dia mendatangi AYY di depan saksi yang banyak dan di situ lah saudara AYY mengungkap bahwa selama ini dia telah memberikan data-data palsu,” sambung C Oriza Sativa Tanau SH .

AYY memberikan pengakuan bahwa data dari penjualan tiket sebesar Rp1,7 miliar dimanipulasi atas perintah FK. Data sebenarnya ialah tiket terjual hanya sebesar Rp750 juta.

Bahkan yang lebih mengagetkan pihak pelapor ternyata jaminan mobil dari AYY kepada pelapor itu merupakan produk leasing yang sudah menunggak selama 3 bulan.

“Akhirnya tidak ada itikad baik sama sekali dengan kerugian ditanggung sepenuhnya dan mobil yang tadinya dijaminkan ternyata mau ditarik pihak leasing karena sudah 3 bulan menunggak,” sebut dia.

Baca juga: Carut Marut Konser Musik di Banjarbaru: EO Gagal Tangani Artis, Disebut Konser Abal-abal

Di samping itu tim kuasa hukumnya telah mengumpulkan banyak bukti seperti capture tiket yesplis, bukti chat, RAB konser, beberapa surat pernyataan dari penyelenggara bahwa mereka mengakui telah memanipulasi data serta surat penanggungjawab dari FK terhadap event tersebut.

“Sejauh ini laporan kami sudah dirujuk ke unit Subdit 2 dan akan berlanjut perkembangannya apakah akan lebih banyak lagi orang yang terlibat terhadap kerugian yang ditimbulkan, seperti mungkin ada selain FK yang merasakan keuntungan kita masih menunggu hasil penyelidikan,” jelas dia.

Jika memang diperlukan pembuktian lebih, pihaknya pun mengaku sudah siap dengan bukti-bukti lain seperti rekaman CCTV.

Tim kuasa hukum mengaku telah tepat melakukan pelaporan di Polda Kalsel lantaran tempat kejadian perkara berada di beberapa tempat.

Seperti pertama saat melakukan transfer peminjaman dana posisi klien pelapor berada di Kabupaten Banjar, sementara pelaksanaan konser di Kota Banjarbaru.

Adapun terhadap FK selaku penanggung jawab event hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya.

Ditambah dengan fakta dibalik penjualan tiket sebesar Rp750 juta itu ternyata uang sudah diberikan AYY kepada FK.

“Harapan kami saudara AYY dan FK memiliki ada itikad baik terhadap klien kami terutama juga kepada penonton agar tidak ada lagi konser-konser bodong di Kalimantan Selatan,” tutup kuasa hukum. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->