Connect with us

Budaya

Bentuk Syukur Panen Melimpah, Gelar Aruh Ganal 9 Hari 9 Malam Dayak Paramasan

Diterbitkan

pada

Aruh ganal warga Dayak Paramasan bentuk ungkapan syukur panen padi melimpah. Foto : rendy

MARTAPURA, Sebagai ungkapan rasa syukur atas panen padi berlimpah, warga Dayak Paramasan menggelar Aruh Ganal Adat Dayak Paramasan selama 9 hari 9 malam.

Aruh Ganal berlangsung di Babalai Adat Induk Dayak Desa Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Minggu (3/9) malam. Aruh Ganal Adat Dayak Paramasan ini dihadiri para pemuda adat, pemerintah daerah, kepolisian dan TNI.

Menurut Kepala Desa Paramasan Bawah Suwardi tujuan dari acara ini adalah wujud syukur masyarakat dayak Paramasanm atas hasil panen yang diberikan oleh yang Maha Kuasa.

“Upacara adat tersebut digelar sebagai wujud syukur masyarakat adat Dayak Paramasan, atas hasil panen yang melimpah,” ujarnya.

Dalam pagelaran acara tersebut beragam prosesi aruh dilakukan, seperti tarian Babangsai yang dilakukan oleh beberapa pemuda dan pemudi Dayak Paramasan. Juga ada Tari Babalian yang diikuti oleh warga Dayak Paramasan. Mereka menari sambil mengelilingi langgat atau semacam tugu yang dihiasi dengan janur dan diiringi musik gendang dan sarunai.

Menurut Suwardi, acara di Babalai Adat Induk Dayak ini merupakan rangkaian upacara syukuran warganya. Sebelumnya telah dilaksanakan upacara Bapalas dan Babalai Kambang. Upacara adat di Babalai Adat Dayak ini dilaksanakan selama 9 hari 9 malam sejak 27 Agustus 2018.

“Upacara adat dayak ini kami laksanakan 3 kali dalam setahun. Pertama adalah Bapalas yakni saat tanaman padi yang berumur 3 bulan atau tingginya mencapai 10-15 cm, sebagai tanda syukur kepada Tuhan karena tanaman kami tidak terkena penyakit,” tuturnya.

Sedangkan upacara adat Babalai Kambang dilaksanakan oleh warga Dayak Paramasan ketika tanaman padi sudah mulai dipanen hingga belum habis dipanen.

Damang Adat Banjar Umung menambahkan, kegiatan Aruh Ganal di Babalai Adat ini sudah dilakukan turun-temurun sejak nenek moyang hingga sekarang. Tujuannya sebagai ungkapan syukur, sekaligus meminta berkah kepada Yang Maha Kuasa dan para leluhur agar terhindar dari musibah.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Yuana Karta Abidin yang hadir pada Aruh Ganal Adat Dayak Paramasan mengatakan, warga di Paramasan merupakan salah satu daerah di Kabupaten Banjar yang masih sangat kental menjunjung tinggi adat istiadat leluhur nenek moyang.

Aruh Ganal ujarnya, sangat berpotensi untuk menjalin kebersamaan, persatuan dan kesatuan termasuk untuk menjadi salah satu daya tarik sektor pariwisata. “Ada tiga komponen utama dalam kesuksesan sebuah pembangunan, yaitu adanya pemerintah sebagai pembuat perencanaan dan pembuat kebijakan pembangunan, kemudian, berkembangnya sektor usaha dari swasta dan yang ketiga adalah para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat,” tandasnya.

Potensi Kecamatan Paramasan, sebagai salah satu destinasi wisata adat serta wisata alam menurut Yuana sangat potensial untuk dikembangkan. “Di sini alamnya masih asri dengan air terjun, serta budaya yang menarik,” pungkasnya. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->