Connect with us

Sastra

Bedah Novel “Meratus, Izinkan Aku Jatuh Cinta”

Diterbitkan

pada

Bedah novel “Meratus, Izinkan Aku Jatuh Cinta” karya penulis Banua di aula Dispersip Kalsel, Kamis (25/1/2024) siang. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM,BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar bedah buku untuk menumbuhkan literasi masyarakat, Kamis (25/1/2024) siang.

Buku yang dibedah merupakan novel berjudul “Meratus, Izinkan Aku Jatuh Cinta” karya Wir HS Budang dengan nama asli Wiranto Hadisucipto.

Dispersip Kalsel mendatangkan langsung Wir HS Budang untuk membedah novel yang bercerita tentang petualangan, percintaan, dan budaya masyarakat di Pegunungan Meratus Kalimantan Selatan tersebut.

Baca juga: Lapor SPT Tidak Benar Rugikan Negara Rp1,6 Miliar, Dua Tersangka dari PT DDA Diserahkan Ke Kejari Batulicin

Penulis mengatakan, novel dirilis tahun 2023 tersebut terinspirasi dari keindahan alam dan budaya di Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tempat ia lahir dan dibesarkan.

Selama ini menurutnya, buku literasi tentang Pegunungan Meratus masih sulit ditemui baik di perpustakaan maupun toko buku.

“Yang sering digaungkan Meratus hanya eksploitasi alam, namun tentang literasi boleh dikatakan sangat minim,” ujar Wir HS Budang.

Selain itu kata Budang, stigmatisasi buruk selama ini juga sering melekat pada masyarakat dan kehidupan di Pegunungan Meratus. Padahal menurutnya, masyarakat disana sangat ramah terhadap siapapun dan keindahan alamnya akan mematahkan stigma keangkeran Pegunungan Meratus.

Baca juga: Anak 12 Tahun di Banjarbaru ‘Digilir’ Empat Lelaki

Beranjak dari beberapa latar belakang itulah, penulis yang juga produser TV ini tergerak untuk menulis buku fiksi yang mengambil latar masyarakat dan keindahan alam Pegunungan Meratus.

“Saya ingin menyampaikan ke publik bahwa ini loh Meratus melalui tulisan,” ujarnya.

Novel “Meratus, Izinkan Aku Jatuh Cinta” bercerita tentang empat sekawan Deddy, Boy, Lisa, dan Lenny yang menghabiskan waktu liburan dengan melakukan petualangan ke Pegunungan Meratus.

Awalnya beberapa dari mereka merasa takut karena stigma horor tentang Pegunungan Meratus. Namun, stigma buruk tersebut terpatahkan saat mereka sudah di berada disana.

Baca juga: DPRD Sidoarjo Pelajari Implementasi Smart City ke Diskominfo Banjarbaru

Cerita berlanjut ketika salah seorang dari empat sekawan itu jatuh cinta dengan gadis Meratus bernama Diang.

Meskipun novel yang ia tulis tersebut tidak berdasarkan kisah nyata, namun kata Wir HS Budang, cerita dalam novel membuat pembaca serasa berada langsung di Pegunungan Meratus.

Buku berjudul “Meratus, Izinkan Aku Jatuh Cinta” bukanlah buku pertamanya. Sebelumnya ia juga pernah menulis dan menerbitkan novel berjudul “Perempuan Meratus” dan buku “Seribu Kata Meratus”.

“Nanti kelanjutan dari cerita novel Meratus Izinkan Aku Jatuh Cinta akan diterbitkan kembali di akhir tahun 2024,” kata Wir.

Baca juga: Saidi Mansyur Resmikan Empat Layanan Kesehatan di RSUD Ratu Zalecha

Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Pelayanan Perpustakaan, Wildan Akhtar mengatakan, kegiatan bedah buku yang dilaksanakan merupakan bentuk komitmen Dispersip Kalsel dalam meningkatkan literasi di masyarakat.

Pihaknya kata Wildan, sepanjang tahun 2024 akan terus melaksankan kegiatan peningkatan literasi, termasuk melakukan pendekatan yang membuat masyarakat gemar membaca dan berkunjung ke perpustakaan.
“Kita akan terus bergerak membangun literasi di Banua ini, Insya Allah bulan depan pun kita sudah punya agenda lain,” tandas Wildan. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->