Connect with us

Ekonomi

Awal Tahun, Harga Ayam dan Telur Kompak Naik

Diterbitkan

pada

Salah satu pedagang telur di Pasar Sentral Antasari saat memilah telur dagangan. Foto : Arief Rahman

BANJARMASIN, Tingginya permintaan di masyarakat, membuat harga komoditas telur dipasaran momen awal tahun cenderung mahal.

Dari pantauan di salah satu pasar tradisional di Banjarmasin, yakni Pasar Sentral Antasari, Kamis (7/2/2019), harga telur ayam jenis ras dan kampung dijual pedagang dengan harga yang relatif tinggi dibanding biasa.

“Kalau untuk jenis telur ayam ras kita masih jual sebesar Rp 24.500 perkilogram. Harga ini boleh dibilang cukup mahal, karena biasanya kita jual paling hanya sekitar Rp 21.000 sampai Rp22.000 perkilogramnya,” ucap salah satu pedagang telur di Pasar Sentral Antasari Adi N-Talu.

Sedangkan untuk jenis telur ayam kampung dijual Rp1.900 perbiji, naik menjadi Rp 2.200 perbiji. Lalu untuk jenis telur itik dan telur puyuh masih normal, yakni masih dijual sebesar Rp 2.100 dan Rp 300 perbiji.

“Kenaikan harga telur ayam ras dan kampong, karena tingginya permintaan momen Imlek. Perkiraan harga ini akan terus naik pada Maret hingga April karena banyaknya even keagamaan dan perkawinan jelang Ramadhan,” tambahnya.
Sementara itu untuk komoditas jenis ayam, dipasaran juga terpantau mengalami kenaikan sepekan terakhir. Baik harga ayam ras dan kampung kompak mengalami kenaikan hingga Rp 2.000-Rp 3.000 perkilogram.

Salah satu pedagang ayam potong di Pasar Lama Noorbaiti mengatakan, untuk harga ayam ras dijual Rp 24.000-Rp 25.000 perekor, padahal sebelumnya hanya Rp 21.000-Rp22.000 perekornya. Sedangkan untuk ayam kampung sebelumnya hanya dijual Rp 30.000-Rp35.000 perekor, menjadi Rp 35.000-Rp38.000 perekor.

“Memang naiknya tidak signifikan, karena permintaan yang tinggi masih dibarengi dengan stok yang cukup di distributor dan peternak,” pungkasnya. (arief)

Reporter : Arief
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->