Connect with us

NASIONAL

Astronom Bosscha Sebut Hilal 1 Syawal pada 1 Mei Tergolong Sulit Dideteksi

Diterbitkan

pada

Pantauan hilal awal Ramadhan yang dilakukan di Banjarmasin beberapa waktu lalu. Foto: dok

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA– Tim peneliti Observatorium Bosscha akan menggelar pengamatan hilal pada 29 April hingga 1 Mei 2022. Lokasi pengamatan terkait penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah itu berlangsung di observatorium Lembang.

Kegiatan pengamatan bulan sabit muda oleh Observatorium Bosscha itu ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas atau kenampakan bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan sekaligus rukyatul hilal bulan Syawal 1443 Hijriah.

Menurut astronom dan juru bicara Observatorium Bosscha, Yatny Yulianti, waktu pengamatan berlangsung sepanjang hari, yaitu dari pagi hingga bulan terbenam. “Pengamatan sebelum sore kami gunakan untuk mengamati sabit bulan yang tipis,” katanya kepada Tempo, Kamis (28/4/2022).

Pada Ahad 1 Mei 2022, hilal secara usia dan posisi terhadap Matahari atau elongasi tidak ekstrem.

“Namun masih tergolong sulit terdeteksi,” ujarnya.

 

Baca juga  : BPOM RI Nyatakan Kinder Joy Negatif Salmonella, Sudah Boleh Beredar Lagi

Keterangan itu diperoleh dari astronom pengamat hilal Muhammad Yusuf. Mereka berharap kondisi cuaca sangat baik sepanjang pengamatan.

Rukyatul hilal akan dilakukan sore hari, sementara deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah Matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.

“Berhasil atau tidaknya pengamatan (hilal) akan selalu kami sampaikan kepada Kementerian Agama,” kata Yatny.

Pengamatan itu akan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop berukuran 106 milimeter berjenis refraktor yang dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.(Kanalkalimantan.com/tempo.co)

Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->