Connect with us

HEADLINE

Aksi #SaveKPK, Mahasiswa Kalsel Bertahan hingga Malam Tunggu Ketua Dewan Muncul!

Diterbitkan

pada

Aksi mahasiswa Kalsel di gedung DPRD Kalsel Foto: nissa

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN– Sempat diwarnai bentrok dengan aparat, Aksi #Save KPK yang digelar BEM se-Kalsel, Kamis (1/7/2021) di depan gedung DPRD Kalsel, masih bertahan hingga malam ini. Massa enggan bubar dan memilih bertahan di Jalan Lambung Mangkurat, sambil menunggu kedatangan Ketua DPRD Kalsel Supian HK.

Sambil menunggu Ketua DPRD Kalsel, mahasiswa menduduki sebagian badan jalan sambil menyalakan lilin. Mereka ngotot enggan bubar sebelum bertemu Supian HK.

“Tentunya kami sangat menyayangkan sikap Ketua DPRD Kalsel Supian HK. Ini sudah aksi jilid III yang dilakukan mahasiswa, tapi yang bersangkutan tak kunjung nongol untuk bertemu mahasiswa,” kata Rizal, salah seorang peserta aksi.

Baca juga: Tak Perlu Panik, Pasokan Oksigen Pasien Covid-19 di Palangkaraya Aman!

 

Demi menjaga kemanan dan kelancaran lalu lintas, nampak polisi lalu lintas berjaga untuk mengatur arus kendaraan di lokasi demo.

Sebelumnya, bentrok sempat terjadi pada aksi #Save KPK tadi siang. Hal ini terjadi saat mahasiswa mencoba menerobos barisan polisi, untuk bisa mendekat ke Gedung DPRD Kalsel. Aksi saling dorong tak terhindari.


Pada bentrokan tersebut, ada sembilan orang yang diamankan dan dipisahkan petugas dari kelompok massa pengunjuk rasa.

Koordinator Wilayah (Korwil) BEM se-Kalimantan Selatan (Kalsel) Ahmad Rinaldi sebelumnya angkat bicara soal Ketua DPRD Kalsel Supian HK yang mengaku sepakat dengan aspirasi massa mahasiswa pada aksi Save KPK jilid I.

Baca juga: Kantor Satreskrim Polresta Banjarmasin Terbakar, Sejumlah Dokumen Penting Hangus

Ia berharap, Ketua Dewan berani lebih terbuka menyampaikan sikap di hadapan pendemo. Bagi Rinaldi, sikap seperti itu jauh lebih elegan sebagai politisi daripada sekadar komentar melalui media massa.

“Satu sisi bingung juga, bagaimana dia bisa menyepakati dan bilang mendukung aspirasi mahasiswa, sedangkan dia belum melihat tuntutannya,” katanya.


Rinaldi mengatakan, pada aksi Save KPK 21 Juni 2021 itu, mahasiswa tidak ditemui pimpinan dewan. Walaupun sempat ada perbincangan via telepon, namun saat itu mahasiswa hanya menanyakan keberadaannya. “Makanya itu sebuah kebingungan besar juga dari kami. Bagaimana bisa begitu,” ujar Rinaldi.

Ia menuturkan, di dua jilid aksi Save KPK yang dilakukan BEM se-Kalsel, pihaknya selalu meminta agar Supian HK mau menemui mahasiswa mendengar dan menyetujui aspirasi.

Sementara di aksi kedua, selain tidak menemui mahasiswa, Supian HK juga seolah menutup ruang komunikasi. “Kita sudah bicara dengan Sekwan dan bernegosiasi dengan polisi, katanya Ketua Dewan tidak bisa dihubung. Nah, bagi kami itu sama dengan menutup ruang komunikasi,” cecar Rinaldi. (Kanalkalimantan.com/kk)

Reporter: kk
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->