Connect with us

Budaya

AFK 2018, Merayakan Pergerakan Sinema di Tanah Kalimantan

Diterbitkan

pada

Afk 2018 Mimpi menghadirkan tubuh dan jiwa sinema Kalimantan, menjadi wadah kultur sinema bagi sineas dan warga Kalimantan. Foto : Mario

BANJARMASIN, Mimpi menghadirkan tubuh dan jiwa sinema Kalimantan, menjadi wadah kultur sinema bagi sineas dan warga Kalimantan. Sepenggal dari tujuan Aruh Film Kalimantan (AFK) 2018 yang diungkapkan, Edo Rahman, Manajer Festival AFK 2018 di Eat Boss, Sabtu (10/11).

“Visi AFK adalah salah satu kegiatan yang menjadi tolok ukur perfilman Kalimantan. Misinya, adalah untuk memasyarakatkan film, mengedukasi pembuat film dan dan penikmat film, dan membentuk jaringan film Kalimantan yang kokoh,” beber Edo.

“AFK 2018 merupakan sebuah festival film fiksi pendek sebagai sebuah perayaan, rasa syukur, dan ucapan terima kasih atas pergerakan sinema dari dan bagi pegiat film khususnya, serta masyarakat pada umumnya,” sambung Edo.

AFK 2018 dibuka mulai 2 November 2018 dengan program Layar Tajak, program pemutaran kompilasi film pendek karya sineas Banua. Program Layar Tajak upaya ingin kembali mendekatkan dan menghangatkan hubungan antara film dengan masyarakat.

Munir Shadikin, Programmer Festival AFK 2018 menjelaskan, tema dari festival film pendek yakni pusaka. Makna yang menurut mereka seringkali hanya disempitkan pada potensi sumber daya alam dan kebudayaan yang hanya diidentikkan dengan satu atau dua etnis saja.

“Melalui pengemukaan tema dan pembacaan ulang terhadap pusaka dalam AFK 2018, diharapkan kita dapat mempelajari, memahami, dan mengalami kembali wajah dan jiwa Kalimantan saat ini,” jelasnya.

Edo menambahkan, iklim film di Kalimantan baru terbentuk selama beberapa tahun terakhir belakangan ini. “Terlihat tidak ada event besar dalam perayaan sebuah karya film. Terbukti hingga hari ini Kalimantan belum memiliki festival film pendek,” terangnya.

Walaupun pernah ada, beberapa komunitas film menilai festival yang dibuat masih berorientasi pada lomba atau nilai materi hadiah. Sehingga nilai-nilai festival atau perayaan tidak disentuh dalam rangkaian acara. “Terlebih tidak ada ruang apresiasi dalam bentuk ekshibisi dan diskusi tentu membuat festival menjadi hambar,” ia menambahkan.

Maka dari itu AFK 2018 menyampaikan, penting untuk mengapresiasi lebih jauh perjalanan film pendek di Kalimantan, sebagai suatu peristiwa pergerakan budaya yang muncul dan memberi pengaruh bagi praktik hidup masyarakat, khususnya masyarakat pecinta film.

Dalam perhelatan festival film pendek ini, AFK mengadakan program non kompetisi  “Lestari” (film lingkungan), “Kaganangan” (film retrsopeksi), “Bauntung Batuah” (film pelajar), “Ngofi: Jamu Tamu” (film pendek tamu), “Lingkar Kalimantan” (film dari Sineas Banuan), “Layar Tajak” (pemutaran film di tengah masyarakat). Sedangkan untuk program kompetisi terdapat dua kategori: Film pendek mahasiswa dan umum (Mandau Emas) dan film pendek pelajar (Mandau Perak).

Ada tiga juri yang dipersiapkan untuk program kompetisi yakni Agus Makkie, sutradara film berjudul Wonderful Life yang juga berasal dari Banua, Andibachtiar Yusuf, sutradara terkenal dengan film-film bertemakan sepakbola -film terakhirnya Love For Sale tayang tahun ini. Terakhir, ada Lulu Ratna, programmer dan distributor film berpengalaman di berbagai festival di dalam maupun luar negeri sebagai juri program.

AFK digelar Forum Sineas Banua (FSB), kumpulan komunitas dan individu pegiat film yang hadir sebagai wadah sosialisasi dengan sesame sineas di Kalimantan Selatan. Kegiatan ini mendapatkan pendanaan utama dari Pusat Pengembangan Perfilman (PusbagFilm) melalui program bantuan fasilitas program perfilman 2018. Sasaran utama AFK adalah para pegiat film dari kalangan peajar, mahasiswa, dan profesional. Ditambah para pecinta film dan masyarakat umum.

 

Jadwal Kegiatan

 

Non Kompetisi

 

Program Layar Tajak (pemutaran film di tengah masyarakat)

 

Jumat (2/10)
Jl. Cemara Ujung (depan halaman SDN 5 Sungai Miai)
20.00-22.00 Wita

Sabtu (3/10)
Halaman Kantor Pambakal Desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar
19.00-21.00 Wita

Minggu (4/10)
Jl. Sungai Baru RT 02 (tanah lapang dekat siring)
20.00-22.00 Wita

Rabu (7/10)
Jl. Kuin Selatan Gg Ukhuwah Ismaiah (halaman langgar Ukhumah Islamiah)
20.00-22.00 Wita

Jumat (9/10)
RPTRA Banua Anyar
19.00-21.00 Wita

 

Program Lestari (film lingkungan)

 

Senin (5/10)
Gedung Auditorium UIN Antasari Banjarmasin
20.00 Wita

Selasa (6/10)
Pondok Pesantren Darul Istiqomah Barabai HST, Kalsel
20.00 Wita

 

Program Kaganangan (film retropeksi)

 

Selasa (23/10)
Belakang panggung Bakhtiar Sanderta Taman Budaya Kalsel

 

Program Bauntung Batuah (film pelajar)

 

Kamis (15/10)
Lab Seni Budaya, SMKN 3 Banjarmasin
10.00-12.00 Wita
13.00-15.00 Wita

 

Program Ngofi: Jamu Tamu (film pendek tamu)

Balairungsari, Taman Budata Kalsel
20.00-23.00 Wita

 

Program Lingkar Kalimantan

Kamis (22/10)
Balairungsari, Taman Budaya Kalsel
20.00-23 Wita

 

EDUKASI

 

SEMINAR

Rabu (14/10)
SMKN 3 Banjarmasin
10.00-13.00 WITA

 

Master Class

  1. Master Class Agus Makkie “Produksi Film Daerah
    Kamis (22/10)
    Balirung Sari, Taman Budaya Kalsel
    16.00-18.00 Wita
  2. Master Class Lulu Ratna “Distribusi Film Pendek”
    Jumat (23/10)
    Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel
    10.00-13.00 Wita
  3. Master Andi Bakhtiar Yusuf “Film Sebagai Senjata Pariwisata”
    Sabtu (24/10)
    10.00-13.00 Wita
    Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel

 

Kompetisi

“Film pendek mahasiswa dan umum (Mandau Emas)”
“Film pndek pelajar (Mandau Perak)”

 

Pendaftaran dapat dilakukan di aruhfilm.com dari 13 Oktober-18 November pukul 23.59 Wita. (mario)

Reporter:Mario
Editor:Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->