Connect with us

Kabupaten Hulu Sungai Utara

Warga Muhammadiyah di Amuntai Shalat Ied di Lapangan Tenis Empu Jatmika

Diterbitkan

pada

Warga Muhammadiyah di Kabupaten HSU menggelar shalat ied di lapangan Tenis Empu Jatmika Amuntai, Jumat (21/4/2023). Foto: diskominfohsu

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI – Ratusan warga Muhammadiyah di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mendatangi lapangan Tenis Empu Jatmika Amuntai untuk melaksanakan shalat ied 1 Syawal 1444 Hijriyah, Jumat (21/4/2023) pagi.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang kerap digelar di lapangan Pahlawan, shalat ied tahun ini digelar warga Muhammadiyah Amuntai di lapangan Tenis Empu Jatmika samping lapangan Pahlawan.

Hal itu lantaran kota Amuntai dan sekitarnya sempat diguyur hujan pada malam hari, sehingga kondisi lapangan Pahlawan sebagian tergenang air.

Bertindak sebagai imam sekaligus khatib yaitu H Muhammad Azhar Fitri, Imam Masjid Al Jihad Banjarmasin.

Baca juga: Perbedaan Itu Hal Biasa, Tetap Jaga Ukhuwah Islamiyah 

Dalam khutbahnya H Muhammad Azhar Fitri menyampaikan makna Idulfitri yang tersebar di masyarakat umum, artinya adalah kembali suci, maksudnya kembali suci tanpa dosa seperti bayi yang baru lahir.

Ia menegaskan, makna tersebut tidak tepat, karena makna Idulfitri adalah kembali berbuka bukan kembali suci.

Ia menambahkan, keyakinan bahwa semua orang yang menjalankan puasa rRmadhan, dosanya diampuni dan menjadi suci, maka sama saja dengan memastikan bahwa seluruh amal puasa kaum muslimin telah diterima oleh Allah, dan menjadi kaffarah (penghapus) terhadap semua dosa yang mereka lakukan, baik dosa besar maupun dosa kecil.

“Padahal tidak ada orang yang bisa memastikan hal tersebut, karena tidak ada satupun makhluk yang tahu apakah amalnya diterima oleh Allah atau tidak,” Imbuhnya.

Lebih lanjut ia menekankan agar perlu dilakukan terhadap amal soleh yang telah dikerjakan dibulan ramadhan adalah berdoa kepada Allah, agar Allah menerima amal ibadahnya.

Selanjutnya, agar memohon ampun pada Allah atas segala dosa dan kekurangan, baik ucapan, tindakan atau perbuatan selama bulan Ramadhan.

Baca juga: Diskusi dengan IEA, Dirut PLN Paparkan Strategi Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

Dan terakhir, terus beramal saleh setelah ramadhan berlalu, karena kita adalah hamba Allah, bukan hamba Ramadhan. Hamba Allah akan selalu beribadah pada Allah sampai maut menghampirinya.

“Mudah-mudahan ramadhan yang telah kita temui, amal kita semua didalamnya di diterima oleh Allah, dilipatgandakan balasannya, dan kita dinobatkan menjadi hamba yang bertaqwa kepada-Nya, sehingga kita menjadi manusia yang mulia di sisi-Nya,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/dew) 

Reporter : dew
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->