Connect with us

Kota Banjarbaru

Wali Kota Banjarbaru Alami Emboli Paru, Kondisi Naik Turun hingga Akhirnya Drop  

Diterbitkan

pada

Wali Kota Nadjmi mengalami emboli paru yang menyebabkan kondisinya drop hingga akhirnya meninggal dunia. Foto: rico

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani, mengalami emboli paru atau suatu kondisi dimana satu atau lebih arteri di paru-paru menjadi terhalang oleh gumpalan darah.

Kepala Bagian Tata Usaha RSD Idaman Banjarbaru, M Firmansyah, mengatakan dari hasil rekam medis perawatan di RSDU Ulin Banjarmasin, Nadjmi baru diketahui mengidap emboli paru sejak Kamis lalu.

“Beliau sebenarnya dalam proses pemulihan sejak dinyatakan terpapar Covie-19. Namun, emboli paru ini ini menyebabkan proses penyembuhan Pak Wali Kota terhambat,” katanya.

Namun begitu, kondisi Nadjmi sebenarnya semakin membaik selang beberapa hari kemudian. Bahkan, pada Minggu (10/8/2020) pagi kemarin, Wali Kota masih dalam kondisi sadar dan memakan sarapan bubur. “Bahkan, beliau masih berkomunikasi dengan kami melalui via WhatsApp,” ujarnya.

Namun selang beberapa jam, emboli paru itu membuat Nadjmi harus menjalani anastesi. Sejak itulah, Wali Kota Banjarbaru tak lagi membuka mata dan pernafasannya harus dibantu dengan ventilator.

“Sejak saat itu, kondisi beliau naik turun dan akhirnya drop pada pukul 00.40 Wita. Dan seperti yang diberitakan, beliau dinyatakan meninggak dunia pukul 02.30 Wita,” lanjut Firman.

Ihwal kondisi istri Wali Kota Banjarbaru, Ririen, yang juga terpapar Covid-19, Firman menyatakan kondisinya sangat sehat. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : rico
Editor : chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->