Connect with us

Kota Banjarbaru

VCT Mobile di Lapas Banjarbaru, Upaya Deteksi Dini HIV/AIDS

Diterbitkan

pada

KPA Banjarbaru bersama Dinkes gelar pemeriksaan HIV/AIDS di Lapas Banjarbaru. Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebanyak 120 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Banjarbaru mengikuti pemeriksaan HIV/AIDS oleh Lembaga Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru dan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.

Pemeriksaan HIV di Lapas Banjarbaru dikemas dalam kegiatan Voluntary Conseling Test (VCT) mobile. VCT mobile ini dalam rangka menuju Kota Banjarbaru Three Zero (30) HIV/AIDS tahun 2030 yaitu tidak ditemukan kasus baru, tidak ada diskriminasi dan tidak ada kematian disebabkan oleh HIV/AIDS.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjarbaru, Erni Syafrida Noor mengatakan, alasan dipilihnya Lapas Banjarbaru dikarenakan banyaknya populasi yang beresiko penularan HIV. Seperti penularan lewat jarum suntik, seks bebas dan lainnya.

“Kita khawatirkan ada di populasi Lapas ini,” ujarnya, Jumat (10/2/2023).

 

Dilanjutkan Erni, tidak hanya di Lapas, pihaknya juga menargetkan populasi lainnya yang rentan penularan HIV di masyarakat.

Adapun untuk hasil pemeriksaan HIV di Lapas Banjarbaru dari 120 WBP yang diperiksa, diungkapkan Erni, semuanya menunjukkan hasil negatif.

“Semua menunjukkan hasil non-reaktif,” ungkapnya.

Dibeberkan Erni, pihaknya menargetkan melakukan pemeriksaan HIV kepada 1200 orang masyarakat dalam tahun 2023 ini dengan menyasar beberapa populasi masyarakat di Kota Banjarbaru.

Dirinya menyebutkan, selain target tersebut pihaknya juga menargetkan pada tahun 2030 tidak lagi ada kasus HIV, tidak ada kematian orang HIV dan diskriminasi terhadap HIV.

“Dengan upaya pemeriksaan seperti ini (VCT mobile) guna mengetahui status HIV, jika ditemukan secepatnya dilakukan pengobatan,” jelasnya.

Sementara itu, tenaga medis di Lapas Banjarbaru, dr Natasia Cindi Lestari mengatakan dengan banyaknya orang di Lapas sangat beresiko HIV, maka perlu adanya pemeriksaan.

“Di Lapas ini orang-orangnya beresiko HIV, baik dari narkoba maupun seks bebas,” ujarnya.

Diungkapkannya, dari 1.900 WBP di Lapas Banjarbaru, untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan scerinning per 6 bulan sekali dan setiap hari dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi WBP yang merasa sakit.

“Untuk pasien HIV di Lapas ada 7 orang, obatnya diambil di RS Idaman, setiap 5 hari sekali ngambil obat rutin di klinik,” tutupnya.(kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->