Connect with us

Teknologi

Upayakan Masuk Kurikulum, Ingin Anak SD Diajari Coding Layaknya Pelajaran Matematika

Diterbitkan

pada

Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika, Lis Sutjiati Foto : twitter

Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika, Lis Sutjiati mengatakan kurikulum coding idealnya diterapkan sejak sekolah dasar atau SD, layaknya seperti mata pelajaran matematika yang wajib hadir.

“Sedang diupayakan, nantinya akan seperti itu. Kurikulum coding akan hadir di SD, SMP, dan SMA. Kemudian di jenjang yang lebih tinggi ada mata kuliahnya,” ujarnya kepada rekan media usai menghadiri acara iDEAWorks di The Hall Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Ide tersebut adalah rekomendasi dari Menkominfo Rudiantara, yang mana iri melihat anak-anak usia dini di Singapura telah mendapat ilmu coding sejak bangku taman kanak-kanak. Lis pun melihat potensi tersebut juga bisa terwujud di Tanah Air. Untuk itulah, ia tengah mencari solusi, khususnya di tenaga pengajar.

Kemungkinan guru yang akan dihadirkan tidak harus secara face to face, mereka bisa mengandalkan teknologi virtual. Saat ini perusahaan di Tanah Air setidaknya membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital. Permintaan sebesar ini terjadi akibat pesatnya pertumbuhan teknologi.

“Digital talent scholarship sampai tahun ini targetnya 20 ribu, enggak cukup memang untuk menutupi kebutuhan 600 ribu. Kita tidak bisa lagi menggunakan sistem yang konvensional karena 2030 nanti kebutuhan kita meningkat sampai 9 juta. Lalu bagaimana kita menjembatani itu,” katanya.

Program beasiswa itu akan berjalan selama dua bulan penuh, yang bisa diikuti setelah mereka lulus SMA, lulus kuliah atau sudah siap kerja. Kominfo bermitra dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyiapkan solusi, bukan hanya mengandalkan pendekatan konvensional. (vvn)

Reporter: VVN
Editor: KK


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->