Connect with us

Kanal

Tolak Tambang di Pulau Laut Diwarnai Aksi Dorong-mendorong dengan Petugas

Diterbitkan

pada

Massa dari OPIN yang menggelar demo penolakan tambang Pulau Laut di kantor Bupati Kotabaru. Foto : zie

KOTABARU, Demo masyarakat yang menolak rencana penambangan di Pulau Laut oleh Sebuku Group kembali terjadi. Giliran masyarakat yang menamakan diri Organisasi Pedagang Ikan dan Nelayan (OPIN) menggelar aksi di depan kantor Bupati Kotabaru dan DPRD Kotabaru, Kamis (18/1) sekitar pukul 11.00 Wita.

Aksi demo tersebut sempat diwarnai insiden aksi saling dorong antara polisi dan satpol PP dengan pengunjuk rasa yang coba marangsek masuk ke halaman kantor Bupati. Situasi yang sempat memanas ini terjadi, lantaran tak satu pun pejabat datang menemui pendemo.

Namun, akhirnya massa yang sempat memanas berhasil ditenangkan polisi sehingga tidak sempat terjadi aksi kekerasan. Koordinator pengunjuk rasa, Syahriansyah, mengatakan aksi demo dilakukan massa tergabung dari OPIN ini, menolak adanya penambangan di Pulau Laut.

Syahriansyah yang akrab disapa Inyik ini mengatakan, ratusan orang dari kalangan pedagang ikan dan nelayan sepakat untuk menolak pertambangan di Pulau Laut dan meminta Pemerintah Daerah Kotabaru untuk mendukung suara yang disampaikan.

“Yang kami sayangkan tadi adalah tidak ada satupun dari jajaran legislatif dan eksekutif menemui kami, hanya 1 orang dari Sekretariat DPRD yang turun menghadapi pendemo,” ungkapnya.

Di katakannya lebih jauh, dengan adanya aktifitas pertambangan di Pulau Laut, tentunya akan sangat merugikan. Bukan hanya lingkungan hidup tapi juga nasib para pencari ikan secara tidak langsung bisa akan terkena dampaknya.

“Harapan kami jelas kepada Pemerintah Daerah untuk bisa segera merespon apa yang disampaikan dan di suarakan, dan bisa saja aksi seperti akan terjadi lagi oleh kalangan lainnya,” tambahnya.

Foto : zie

Kesempatan berbeda, Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto Sik MH menyatakan, pihaknya dalam hal ini tentu akan mengamankan jalannya aksi tersebut. Katika itu, pihaknya menurunkan personil sebanyak 75 orang ditambah unsur Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Menjadi harapan bersama, gelaran aksi-aksi semacam ini dapat di sampaikan dengan baik tanpa mengganggu stabilitas keamanan di tengah-tengah masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban,” harapnya.

Menurut salah seorang warga, aspirasi yang disampaikan adalah wajar karena jelas pastinya ada yang pro tambang dan ada yang menolak. “Tergantung kita dari masyarakat mau ikut yang mana, yang jelas kita sebagai masyarakat harus benar-benar bijak dan baik, serta mendukung kalau memang menjadi yang terbaik,” ucap Muli. (zie)

 

Reporter : Zie
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->