Connect with us

HEADLINE

Tingkatkan Nilai Jual Karet Rakyat, Lum Dijadikan Rubber Sheet


Produksi Karet Rakyat di Kabupaten Banjar 17.661.000 Kg di 2017


Diterbitkan

pada

Komoditas karet masih menjadi primadona petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Banjar. Foto : net

MARTAPURA, Meningkatkan intensifikasi produksi karet, mulai tahun 2020 Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar akan mengganti produksi karet lateks menjadi rubber sheet.

Kepala Disnakbun Kabupaten Banjar Ir Dondit Bekti mengatakan, sebagai persiapan wacana tersebut sekarang pihaknya sudah menyiapakan sarana dan prasarana pendukung. Diantaranya pengadaan alat mesin pengolah lum menjadi berupa lembaran kering yang disebut mangal.

“Sudah kami siapkan sebanyak lima unit mangal, itu bantuan dari pemerintah pusat. Sebenarnya saat ini sudah ada satu petani di Kabupaten Banjar yang memproduksi rubber sheet skala kecil, namun kondisi alatnya juga sudah saatnya diganti,” ujarnya.

Itu sebabnya dukungan pemerintah memang diperlukan ketika program intensifikasi produksi karet dari lum ke rubber sheet diterapkan. Pihaknya optimistis program tersebut bisa terlaksana secara lancar dan didukung para petani karet. Terlebih nilai ekonomis getah karet meningkat cukup signifikan apabila menggunakan sistem karet lembaran setengah masak itu.

“Dengan rubber sheet (karet lembaran) ada selisih Rp 7000 per kilogramya dari rubber lum, sehingga pendapatan petani juga meningkat,” ujarnya.

Perlu diketahui produksi karet di Kabupaten Banjar masih sangat menjanjikan. Pasalnya selama tahun 2017 lalu, hasil karet di Kabupaten Banjar mampu memproduksi karet rakyat sebesar 17.661.000 Kg dengan penghitungan rata-rata 884 Kg per hektare.

Dengan jumlah produksi karet tersebut, Kabupaten Banjar mampu berkontribusi sebanyak 35% dari hasil perkebunan karet di Kalimantan Selatan. Berdasarkan angka tetap sementara rekapitulasi luas area dan produksi perkebunan rakyat tanaman tahunan Kabupaten Banjar tahun 2017, karet menjadi komoditas utama dari 17 komoditas yang ada.

“Saat ini ada seluas 25.242 hektare kebun karet rakyat yang tersebar di Kabupaten Banjar dikelola 994 kelompok tani. Komoditas karet menjadi komoditas utama,” akunya.

Ditambahkannya, jika dilihat dari jumlah tujuh kecamatan penghasil karet dengan luas di atas 1.000 hektare di Kabupaten Banjar, Kecamatan Karang Intan merupakan penyumbang terbesar hasil produksi karet rakyat dengan luasan wilayah 6.684 hektare. Kecamatan Karang Intan mampu memproduksi 4.586.955 Kg di tahun 2017. Disusul Kacamatan Mataraman dengan luas 3.843 hektare dengan produksi 3.375.346 Kg, dan Kecamatan Simpang Empat dengan luasan 3.667 hektare mampu memproduksi 2.935.454 Kg.

Dondit mengatakan, karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting. Baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, serta pendorong pertumbuhan ekonomi. Mengingat jika dilihat sadap karet 1 hektare biasanya akan mampu menghasilkan karet atau lateks sebanyak 1,5 ton setiap tahunnya, hasil ini merupakan hasil yang biasanya diperoleh dalam sebuah perkebunan karet. (rendy)

Reporter: Rendy
Editor: Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->