Connect with us

HEADLINE

Tim Investigasi ULM Temukan Akibat Jalan Longsor di Desa Dalam Pagar

Diterbitkan

pada

Longsor di jalan Dalam Pagar mulai diperbaiki seiring adanya hasil investigasi ULM Foto: rendy

MARTAPURA, Setelah menunggu hasil investigasi dari tim Universitas Lambung Mangkurat (ULM), jalan longsor di Desa Dalam Pagar RT 1 Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, sudah dilakukan penanganan serius secara bertahap oleh kontraktor. Penanganan akan terus dilakukan sampai jalan tersebut normal seperti semula kembali.

Sebelumnya akibat jalan longsor yang terjadi pada Kamis (20/9) lalu, membuat akses jalan bagi warga yang melintas dijalan terebut lumpuh total. Terlebih jalan yang longsor masih digunakan sebagian warga terutama anak-anak menuju sekolah. Hingga mengancam beberapa rumah warga yang tepat berada ditepian anak sungai Martapura dikhuatirkan ikut terbawa longsor.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kalsel Muhammad Yasin Toyib saat dikonfirmasi Jum’at (21/12) mengatakan, tim dari ULM sudah menyampaikan hasil investigasinya pada beberapa minggu yang lalu. Dan untuk jalan longsor tersebut sekarang sudah dilakukan penanganan maksimal oleh pihak kontraktor.

“Berdasarkan perintah PUPR Provinsi, untuk penanganan sementara sudah dilakukan pada tahap awal dari beberapa bulan yang lalu, sekarang setelah keluar hasil dari investigasi tim ULM pihak kontraktor menyanggupi penanganan dilakukan secara full hingga jalan tersebut kembali seperti semula kembali kembali,” ujarnya.

Lebih jelas Yasin mengatakan, hasil dari investigasi tim ULM, longsor terjadi memang karena adanya aliran mata air bersih yang keluar dari pinggiran dalam tanah searah rumah warga menuju sungai yang tidak diketahui dari mana sumbernya. Ditambah lagi adanya hantaman arus Sungai Martapura sehingga mengakibatkan tanah pada bagian dalam jalan tersebut lunak dan tererus hingga kontsruksi jalan pada bagian atas terhentak ke bawah.

“Saya sempat sedikit berinteraksi dengan pihak tim investigasi, penyebab runtuhnya jalan itu karena adanya aliran air yang keluar dari dalam tanah arah rumah warga, entah dari mana sumbernya, itu yang menyebabkan tanah di bagian dalam jalan lunak dan terus tergerus hingga jalannya ambruk,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi aliran air di dalam tanah yang menyebabkan jalan ambruk tersebut agar tidak terjadi hal serupa, tim ULM memberikan solusi khusus pada bagian aliran air itu untuk dibuat takhnik tertentu dan bagian yang lain untuk pengerjaannnya pada bagian dasar ditancapkan kayu galam dan geotekstil. Lalu, diuruk tanah yang berlapis lapis hingga padat sampai berkali-kali sampai dilakukan pengecoran kembali untuk finishing pada bagian atas.

Dalam tahap pemulihan pengarjaan jalan yang sempat longsor tersebut, Yasin masih tidak dapat memprediksi kapan waktu yang dibutuhkan hingga proses selesai dilaksanakan, mengingat sekarang keadaan sungai yang tepat berada tepian jalan longsor tersebut airnya dalam kondisi pasang karena debit air yang meningkat memasuki awal musim penghujan

“Hingga sekarang kita masih tidak dapat memprediksi kapan waktu pengerjaan selesai, mengingat sungai yang berada dipinggiran jalan longsor tersebut keadaan airnya pasang, tentunya itu sedikit banyak berdampak pada proses pengerjaan,”akunya.

Perlu diketahi jalan longsor sepanjang 170 meter tersebut sebelumnya juga nampak semakin mengancam situs sejarah, rumah Datu Kelampayan -Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari- serta langgar tempat beliau mengajarkan ilmu. Longsor tepat di halaman kediaman Datu Kelampayan dan langgar Hidayah yang digunakan Datu Kelampayan mengajar.

Sementara adapun proyek jalan beton didesa Desa Dalam Pagar tersebut dikerjakan oleh CV Gunung Willis sejak 2017 dengan menggunakan dana APBD Perubahan, dengan nilai kontrak Rp 1,5 miliar dan masih dalam masa pemeliharaan satu tahun. (rendy)

Reporter:Rendy
Editor:Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->