Connect with us

HEADLINE

Tertinggi Ketiga di Dunia, Sebanyak 647 Nakes di Indonesia Wafat karena Covid-19


Lima Dokter di Kalsel Meninggal, Puluhan Positif!


Diterbitkan

pada

647 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal akibat Covid-19 Foto: dok kanal

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Indonesia kembali menjadi sorotan! Melambungnya kasus Covid-19 hingga lebih 1 juta, dan banyaknya kasus meninggal dunia menjadi catatan serius penanganan pandemi. Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut sebanyak 647 tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia meninggal dunia karena terpapar virus corona (Covid-19).

Rinciannya, 289 dokter, 27 dokter gigi, 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, dan 15 tenaga lab medik. Dengan besaran jumlah kematian itu. IDI menyebut Indonesia saat ini secara persentase kematian nakes menduduki posisi tertinggi di Asia dan tiga besar di dunia.

“Kalau di dunia dengan persentase kematian nakes dengan kematian di Indonesia kita di tiga besar, kalau secara jumlah di kita memang di 10 besar,” kata Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi, Kamis (28/1/2021).

Adib, sebagaimana dilansir CNNIndonesia, mengingatkan pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Mulai dari dampak libur panjang Natal dan akhir tahun, hingga potensi lonjakan kasus pada saat menjelang Lebaran 2021.

 

Ia meminta agar pemerintah daerah fokus melakukan upaya testing, tracing dan treatment (3T) secara masif dan berkelanjutan. Sementara masyarakat juga diharapkan tetap patuh dalam menjalankan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Ini belum puncak pandemi, karena kita sangat tergantung mobilitas. Jadi ada aktivitas dari long weekend, kemudian nanti berhadapan satu kondisi persiapan lebaran yang harus menjadi perhatian kita juga,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Adib menjelaskan data kematian nakes tersebut merupakan hasil kumulatif data yang juga dibantu melalui rekan sejawat yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Adapun data tersebut merupakan angka kumulatif data kematian karena Covid-19 dari Maret hingga 27 Januari 2021. Terkait kematian dokter, Adib membeberkan dokter yang gugur terdiri atas 161 dokter umum, dan 123 dokter spesialis, serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah atau Provinsi dan 116 IDI Cabang atau Kabupaten/Kota.

Provinsi yang menyumbang kematian dokter terbanyak adalah Jawa Timur dengan 56 kasus kematian dokter, DKI Jakarta 43 kasus kematian, dan Jawa Tengah 41 kematian dokter dalam 11 bulan pandemi Covid-19 di tanah air.

Kemudian Jawa Barat 33 dokter, Sumatera Utara 26 dokter, Sulawesi Selatan 18 dokter, Banten 12 dokter, Bali 6 dokter, Aceh 6 dokter, dan Kalimantan Timur 6 dokter. Kemudian DI Yogyakarta 6 dokter, Riau 6 dokter, Kalimantan Selatan 5 dokter, Sulawesi Utara 5 dokter, dan Sumatera Selatan 4 dokter.

Selanjutnya Kepulauan Riau 3 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, dan Bengkulu 2 dokter. Adapun kematian masing-masing seorang dokter terjadi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Lampung, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Bangka Belitung, serta 1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi.

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan ( Kalsel) dr Rudiansyah mengumumkan sudah puluhan dokter positif Covid-19. Profesi dokter memang rentan terpapar corona dari pasien yang mereka tangani. Nyaris sebagian dokter yang terpapar corona di Kalsel diketahui tertular saat menjalankan profesinya.

Seperti saat bekerja di rumah sakit, Puskesmas dan juga di tempat praktek. “Walaupun tidak semua, tapi hampir sebagian dokter itu terpapar corona dari pasien yang mereka tangani,” jelasnya.

Rudiansyah juga meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel terbuka soal jumlah tenaga medis di Kalsel yang terpapar corona. “Harusnya ada keterbukaan masalah data jumlah yang terpapar. Seperti tenaga medis yang terpapar itu berapa jumlahnya, harusnya gugus tugas punya data seperti itu,” ujarnya. (Kanalkalimantan.com/cnnindonesia)

Reporter: Kanalkalimantan.com/cnnindonesia
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->