Connect with us

HEADLINE

Terkendala Legalitas, SDN Melayu 5 Banjarmasin ‘Dibiarkan’ Seadanya

Diterbitkan

pada

Ruang kelas di SDN Melayu 5 Banjarmasin disebut jauh dari layak pakai. Foto : ammar

BANJARMASIN, Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Melayu 5 Banjarmasin sangat memperihatinkan. Kondisi sekolah dinilai sudah tidak layak pakai sebagai tempat untuk menuntut ilmu, mulai bangku reyot hingga dinding kelas yang sudah berlubang.

Terdiri dari enam ruang belajar, satu ruang guru, perpustakaan, ruang kepala sekolah serta toilet. Hanya itulah yang ada di SDN Melayu 5, Jalan Veteran, Banjarmasin. Lebih memiriskan lagi, kondisi fisik sekolah sangat memprihatinkan.

Beberapa ruangan yang dibangun menggunakan ulin itu, cukup banyak lubangnya. Mulai dinding hingga lantai, plafonnya pun juga rusak, kaca jendela pecah.

Kepala Sekolah SDN Melayu 5 Banjarmasin Ahmad Basahil mengatakan, luas lahan SDN Melayu 5 adalah 894 meter persegi dengan luas bangunan 434 meter persegi. Meski berada di pusat kota, tetapi dia mengakui banyak kerusakan.

“Memang sangat memprihatinkan kondisinya. Juga sanitasi toilet sangat memprihatinkan,” ucapnya.

Pihak sekolah berharap, segera ada perbaikan. Namun hambatannya yakni sekolah tidak memiliki sertifikat. Akibatnya, susah dalam pengajuan dana untuk perbaikan. Ia merasa posisi sekolah saat ini terkatung-katung. Sedangkan untuk pengajuan usulan dana untuk perbaikan, harus ada sertifikat kepemilikan.

Meskipun pada 2007, mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK). Karena itu, tetap berharap, tanpa ada sertifikat tetap bisa mengalokasikan dana untuk perbaikan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi mengakui, kondisi SDN Melayu 5 sangat memprihatinkan. Disdik berjanji akan meninjau ulang sekolah tersebut. Terkait perbaikan sekolah tanpa perlu ada sertifikat lahan, Nuryadi mengatakan, bisa saja dilakukan.

“Asalkan ada surat keterangan dari pihak kantor kelurahan atau RT setempat,” pungkasnya.

Dilain pihak, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin H Deddy Sophian menyebut, hampir seluruh plafon ruang kelas sekolah ini mengalami kerusakan parah. “Jika dibiarkan ini akan membahayakan peserta didik,” ucapnya di DPRD Banjarmasin.

Dengan melihat kondisi tersebut Deddy berharap soal status lahan yang menjadi kendala, segera diselesaikan Pemkot Banjarmasin. “Kalau ini tidak selesai bagaimana pembangunan perbaikannya bisa dilaksanakan,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Noorlatifah menyebut permasalahan status bangunan SDN Melayu 5 tersebut sangat dilematis. Bahkan Pemkot Banjarmasin saat ini pun tidak dapat berbuat banyak.

“Tapi dinas terkait sudah diminta untuk menelusuri dokumen terkait legalitas lahan bangunan sekolah tersebut,” ujar Lala sapaan akrabnya.

Politisi Partai Golkar ini menambahkan, ketidakjelasan lahan tersebut malah akan menghambat perbaikan dan renovasi sekolah. Dan menurutnya, jangan sampai ada alasan perbaikan sekolah terkendala karena status tanah yang tidak jelas.

“Jangan sampai bangunan sekolah itu dibiarkan, tanpa ada tindakan dari Pemkot Banjarmasin. Kami berharap, status lahan tersebut bisa dicari dan ditemukan kejelasannya, sehingga proses perbaikan sekolah tersebut bisa segera dilaksanakan,” tutupnya. (ammar)

Reporter : Ammar
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->