Connect with us

HEADLINE

TA Bertugas Bentuk Tim Kecil JAD Kalsel dan Baiat Eksekutor Penyerang Mapolsek Daha Selatan!

Diterbitkan

pada

TA memiliki peran sentral di balik aksi penyerangan Mapolsek Daha Selatan di HSS Foto : gatra

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN– Mabes Polri mengungkap otak di balik penyerangan Mapolsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan (HSS) oleh jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kalimantan Selatan (Kalsel). Sosok sentral dari aksi terorisme ini adalah TA (24), yang ditangkap Densus 88 di Loktabat Selatan, Banjarbaru pada Jumat (5/6/2020). Lalu, sejauh apa peran TA dalam penyerangan dan keberadaan JAD Kalsel?

Meski terbilang muda karena berumur 24 tahun, TA memiliki peran penting di balik aksi penyerangan Mapolsek Daha Selatan, pada Senin (1/6/2020) dini hari, yang bertepatan dengan momen Hari Lahir Pancasila, ketika itu.

Dari informasi yang disampaikan Mabes Polri, TA memiliki peran membentuk tim kecil JAD sekaligus tim amaliah penyerangan Mapolsek Daha. TA diketahui juga sebagai orang pertama yang membait eksekutor AR yang tewas saat penyerangan. “Selain itu, TA juga membait empat rekan yang lain yakni AS (yang ditangkap di Tanah Bumbu), MZ, AN, dan MR,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono dalam keterangannya di Jakarta dilansir Medcom.id.

Tak kalah penting, peran AS yang bertugas memberi ide rencana aksi teror kepada tim amaliyah. “(AS) yang berperan memberikan ide kepada tim amaliyah untuk melaksanakan aksi penyerangan dengan target anggota polisi dan kantor polisi di Mapolsek Daha Selatan,” tambah Brigjen Awi.

Sebelumnya, dalam keterangan resminya pada Senin (1/6/2020) siang lalu, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Moch Rifa’i membeberkan kronologi penyerangan yang mengakibatkan satu personel bernama Brigadir Leonardo Latupapua (30) gugur.

Sekitar pukul 02.15 Wita Bripda M Azmi mendengar keributan di ruang SPKT, pada saat itu posisi Bripda M Azmi berada di ruangan unit reskrim. Kemudian mendatangi ke ruangan SPKT dan melihat keadaan Brigadir Leonardo Latupapua sudah mengalami luka bacok, kemudian Bripda M Azmi mendatangi Kanit Intel Brigadir Djoman Sahat Manik Raja untuk meminta pertolongan dan bersama sama mendatangi ruang SPKT.

“Kemudian AR (pelaku) tersebut mengejar kedua anggota yang mendatangi ruang SPKT tersebut dengan sajam jenis samurai yang sudah terhunus,” kata Kombes Rifa’i.

Lebih lanjut ia menjelaskan, anggota yang dikejar tersebut lari ke ruang Intel dan Binmas serta mengunci ruangan dari dalam sambil meminta bantuan menelpon ke Polres Hulu Sungai Selatan. Selanjutnya, AR bersembunyi di ruangan unit Reskrim, hingga bantuan dari Polres HSS datang, pelaku tidak mau menyerah.

Sehingga aparat kepolisian mau tidak mau mengambil tindakan tegas dan terukur terhadap AR dengan memberikan tembakan, hingga akhirnya dinyatakan tewas saat dirujuk ke RSUD Hasan Basry Kandangan. (Kanalkalimantan.com/tim)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->