Connect with us

HEADLINE

Survei Kanalkalimantan.com: Mayoritas Pembaca Bersedia Divaksin Covid-19

Diterbitkan

pada

Mayoritas masyarakat menerima divaksin Covid-19 Foto: kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU– Sempat menuai pro kontra, langkah vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah akhirnya disambut masyarakat. Berdasar survei Kanalkalimantan.com terhadap pembaca, sebagian besar menyatakan bersedia divaksin Covid-19.

Rencana pemerintah memberikan vaksin ini akan diprioritaskan terlebih dulu kepada tiga kelompok. Yakni tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan warga lanjut usia. Kelompok pertama yang akan divaksinasi adalah tenaga kesehatan.

Kepala Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kanalkalimantan.com Andy Arfian mengatakan, survei dilakukan dalam rangka mengukur persepsi kesediaan masyarakat akan rencana vaksinasi Covid-19. “Survei ini dilakukan secara online yang berlangsung sejak Sabtu (19/12/2020) dengan melibatkan responden pembaca Kanalkalimantan.com,” katanya Rabu (30/12/2020).

Ia mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan, menyatakan sebanyak 45,8% responden bersedia untuk divaksin, 22,2% responden menjawab tidak bersedia divaksin, dan 31,9% responden masih belum memutuskan.

“Angka ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat—dalam hal ini pembaca media, menerima kebijakan vaksin yang ditetapkan pemerintah. Ini juga menjawab persoalan kontroversi terkait vaksin yang sebelumnya sempat menuai pro kontra,” terangnya.

Andy menjelaskan, survei yang dilakukan diikuti oleh responden dengan rentang usia 21 tahun hingga 55 tahun. Sementara dari jenis kelamin jumlah responden didominasi oleh pria dengan 69,4% dan wanita 30.6%.

“Survei ini kami nilai penting, sebagai gambaran riil masyarakat. Terutama pembaca media, terkait pemahaman terhadap vaksin dalam mencegah Covid-19. Adanya penolakan masyarakat terhadap vaksin sendiri, disebabkan munculnya laporan bahwa beberapa negara penerima vaksin mengalami efek negatif sesaat setelah menerima vaksinasi. Tapi hal ini juga sudah dipastikan pemerintah bahwa vaksin aman,” tegasnya.

Andy mengatakan, survei seperti ini akan lebih sering dilakukan Kanalkalimantan.com, untuk menjaring aspirasi masyarakat terkait sebuah permasalahan yang sedang terjadi di lapangan. “Ini juga komitmen dari jurnalisme berbasis data yang dilakukan oleh Kanalkalimantan.com,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tahap pertama dilakukan adalah vaksinasi ke tenaga atau petugas kesehatan, health workers. Di Indonesia ada 1,3 juta orang di 34 provinsi. Tahapan kedua, vaksinasi diberikan kepada petugas pelayanan publik yang berjumlah 17,4 juta orang. Tahap ketiga kepada masyarakat lanjut usia di atas 60 tahun. Adapun jumlahnya yakni 21,5 juta orang.

“Kemudian tahap selanjutnya, masyarakat lansia, di atas 60 tahun yang jumlahnya sekitar 21,5 juta orang. Kemudian setelah masyarakat yang akan divaksinasi,” ucap dia.

1,2 juta vaksin Sinovac asal China telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengungkap akan segera menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China yang sudah tiba di Indonesia.

Terkait hal ini presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah akan menggratiskan semua vaksin Covid-19, Rabu (16/12/2020). Keputusan ini diambil setelah para pemangku kepentingan menerima banyak masukan dari masyarakat dan mengalkulasi ulang keuangan negara.

Untuk perbandingan, Budi menjelaskan setiap negara memiliki tahapan imunisasi yang berbeda-beda. Namun, hampir seragam di semua negara, pasti tahapan pertamanya yakni vaksinasi diberikan kepada tenaga kesehatan.

Budi menyebut hasil uji klinis tahap III yang dilakukan di Bandung untuk vaksin Sinovac itu dilakukan untuk rentang usia 18-59 tahun. Karena itu, hasil diskusi Kementerian Kesehatan dengan Itagi, secara saintifik memang disarankan menggunakan vaksin Sinovac sesuai uji klinis III di Bandung.

“Sebagai informasi vaksin Sinovac di luar Bandung, uji klinis yang dilakukan di Turki, Brasil, itu juga diberikan ke orang – orang dengan grup usia di atas 60 tahun. Kami sudah berbicara dengan BPOM untuk mengkoordinasikan hal ini, sehingga nanti BPOM akan melengkapi datanya, sebelum mengambil keputusan akhir mengenai rentang usia yang bisa diberikan vaksin,” katanya.(kanalkalimantan.com/kk)

 

Reporter : Kk
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->