Connect with us

HEADLINE

Suporter Banua Doa Bersama di Mess L, Rivalitas Itu Hanya 90 Menit di Lapangan

Diterbitkan

pada

Suporter dan masyarakat berkumpul di Mess L Banjarbaru melaksanakan pembacaan Surah Yasin, tahlilan dan doa bersama, serta melaksanakan renungan, Selasa (4/10/2022) malam. Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Tragedi Kanjuruhan Malang menyisakan duka mendalam bagi dunia sepak bola Tanah Air.

Mengenakan dresscode atasan serba hitam suporter dan masyarakat berkumpul di Mess L Banjarbaru melaksanakan pembacaan Surah Yasin, tahlilan dan doa bersama, serta melaksanakan renungan, Selasa (4/10/2022) malam.

Puluhan orang yang menamakan diri Suporter Banua itu, lepas Isya menggelar pembacaan surah Yasin membundar di halaman Mess L Banjarbaru. Kemudiam diakhiri dengan nyanyian Arema FC “Kami Selalu Ada”.

Kordinator malam renungan dan doa bersama, Tommy Satya Gamma mengatakan, acara ini merupakan bentuk solidaritas atas Tragedi Kanjuruhan yang banyak memakan korban jiwa.

 

Baca juga  : Kengerian Gate 13 saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan

“Ini adalah momen supaya kedepannya sepak bola Indonesia lebih dewasa dan lebih baik, tidak ada rivalitas berlebihan. Kegiatan ini tidak kami dedikasikan untuk klub atau warna masing-masing, tapi untuk sepak bola Indonesia,” kata lelaki yang juga Ketua Bartman Banjarbaru itu.

Berkaca tragedi tersebut, Tommy mengharapkan tidak ada lagi korban jiwa dalam pertandingan di sepak bola Tanah Air.

Pembacaan doa bersama dan malam renungan ini tidak hanya Aremania maupun Bartman, beberapa suporter klub sepak bola Indonesia ikut hadir dalam Suporter Banua.

 

Baca juga  : DKISP Banjar : Perlu Bangun Metadata Statistik Sektoral guna Wujudkan Smart City

“Yang datang tidak hanya dari klub Liga 1, Liga 2, pun dengan Liga 3 juga datang semuanya tergabung dalam Suporter Banua,” jelasnya.

Tommy berharap persebakbolaan Indonesia bisa ditata dan disusun rapi, baik sistem liga, suporter dan segala macam yang terlibat dalam Liga untuk lebih baik.

Di tempat yang sama, Aremania Kalsel, Restu mengatakan, kejadian di Kanjuruhan Malang menjadi cambuk untuk memperbaiki segala sistem persepakbolaan Tanah Air.

 

Baca juga  : SMAN 3 Banjarbaru-MTs Al Falah Kampium Turnamen Futsal Afkot Banjarbaru

“Semua berkumpul di sini ada 18 suporter klub hadir, saya mewakili Aremania, dimana kejadian di Malang menjadi cambuk bagi kami untuk lebih memperbaiki semua sistemnya,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi motivasi semua klub dan suporter sepak bola di Indonesia.
“Karena rivalitas itu hanya 90 menit di dalam lapangan hijau, seteleh itu kita saudara, satu Indonesia,” pungkasnya. (Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter : ibnu
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->