Connect with us

Kota Banjarbaru

Sri Maulida, Dosen Muda “Penakluk” Sejumlah Gunung

Diterbitkan

pada

Sri Maulida dosen yang hobi travelling mendaki gunung. Foto : istimewa

BANJARBARU,  Cantik, muda, dan energik. Begitu sosok Sri Maulida (25), dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini. Sebagai dosen muda dengan segudang kesibukan akademis—mengingat dia juga menjadi pengajar di Fakultas Syardan Ekonomi Islam di UIN Antasari dan Fakultas Agama Islam di Uniska Al Banjary, ia tak mau terkungkung di dalam kampus dan perpustakaan saja.

Dara kelahiran Desa Karau, Hulu Sungai Tengah (HST) ini, ternyata memiliki ‘kesibukan’ lain di luar sana yang tak kalah menantang dan seru! Apa itu?  Ya, ternyata Sri, yang juga memiliki nama panggilan Edelweis ini adalah seorang pendaki gunung.  Sejumlah gunung tercatat telah dijelajahi, di antaranya Gunung Merbabu, Gunung Lawu, Gunung Semeru, Gunung Halau-Halau, Gunung Andong, Gunung Prau, dan Gunung Sikunir.

“Lecturer is my life, reading is my hobby, and travelling is my passion. Indonesia itu indah banget, apalagi gunung-gunungnya ada kedamaian tersimpan didalamnya” katanya dalam obrolan santai bersama Kanalkalimantan.com, Rabu (27/12).

Bagi Sri, keindahan Indonesia lebih terasa jika disapa melalui gunung-gunungnya. Semakin dirasakan, semakin besar pula kecintaannya pada alam nusantara. Terikatnya hati  perempuan yang juga hobi membaca novel ini, barangkali tertanam sejak dia menjalani masa kecil di daerah pedalaman.

“Bermain di sawah, berkeliaran mencari buah-buahan hutan, dan juga mandi di sungai yang air masih murni, mungkin telah mengikat darah saya dengan hawa alam,” kisah Sri yang juga wisudawan tercepat (2 tahun 11 bulan) ketika menemuh S1, di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Yogyakarta.

Dia mengatakan, kegiatan travelling sudah semenjak kelas 4 SD dilakukan saat bergabung dengan kegiatan Pramuka. “Saat itu banyak kegiatannya dilakukan di hutan,” kenangnya.

Sedangkan untuk mendaki gunung, sudah dijalanu semenjak sekolah tingkat Aliyah (setingkat SMA). Namun ketika itu, katanya, hanya gunung-gunung yang berada sekitaran Kalimantan Selatan. Nah pendakian yang benar-benar dirasakan, adalah ketika tahun 2014 saat melakukan pendakian pertama Gunung Merbabu yang ada di Jawa Tengah.

“Masya Allah, amazing banget pokoknya. Allah Maha keren menciptakan pemandangan seindah itu,” katanya menggambarkan rasa senang dan syukurnya menceritakan keberhasilan ketika mendaki Gunung Merbabu. Walaupun, setiap kegiatan pendakian yang dilakukan menurutnya selalu memberikan kesan, kesenangan dan pastinya menemukan keluarga baru.

Foto : istimewa

Tapi ada satu hal yang menurut perempuan yang aktif juga di organisasi Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Kalimantan Selatan ini, yang sangat berkesan selama pendakiannya. Yakni saat menaklukkan Gunung Mahameru.

“Malam pertama gagal ke puncak karena adanya longsor, terus malam kedua sampai ke puncak tapi kena badai sampai ada salju di puncak Mahameru, dan saya adalah 1 dari 5 perempuan yang berhasil sampai Mahameru ketika badai,” kisahnya.

Dia mengakui, apa yang dilakukan saat itu adalah perbuatan konyol dan bisa membahayakan keselamatan. Karenanya, ia berpesan agar pada saat terjadi badai tak memaksakan diri untuk mendaki, karena sangat beresiko.

Sebagai perempuan yang juga berhijab, Sri tidak merasa pakaian yang dikenakan membatasi aktivitasnya. Banyak orang berpendapat bahwa dengan berhijab atau berpakaian muslimah membuat susah buat bergerak, namun dia hanya ingin mematahkan bahwa seorang muslimah masih bisa mendaki walaupun menggunakan rok atau gamis.  “Hijab tidak akan pernah membatasi ruang gerakmu.  Maka berpetuanglah muslimah!” tegasnya.

Dia berharap, untuk tempat-tempat wisata di Kalimantan Selatan, untuk bisa dijaga kebersihanya. Sehingga tetap memberikan image positif bagi pecinta travelling. “Dan, kalau travelling atau mendaki jangan lupa sholat dan bawa sampah plastikmu pulang,” pesannya.

Oh ya, saat ini Sri Maulida memang masih single. Tapi, jangan coba-coba untuk mengganggunya. Karena selain sudah memiliki calon pendamping, ia juga adalah peraih medali perak di Porprov DIY untuk olahraga beladiri kempo kategori wanita 51-54 kg, dan beberapa medali perunggu di kejuaraan yang diadakan di Yogyakarta. Nah! (abdullah)

Foto : istimewa

 

Reporter : Abdullah
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->