ACT KALSEL
Setengah Wajahnya Rusak, Baisuji Dapat Perawatan Pasca Gempa
DONGGALA, Ditengah-tengah penderitaan para korban bencana di Sulawesi Tengah, seorang ibu berusia lanjut harus berjuang melawan penyakit kronis yang dideritanya. Ialah Baisuji (73) warga Alindau, Kecamatan Sinduwe Tobata, Kabupaten Donggala yang kesehariannya saat ini hanya bisa terbaring di kasur pasca bencana gempa 28 September lalu.
Dikunjungi Kanal Kalimantan di kediamannya, Baisuji sedang tertidur lelap ditemani oleh anak serta adiknya. Kondisi rumah Baisuji sendiri begitu sederhana. Terlihat, setengah wajahnya ditutupi kain perban karena penyakit gula darah.
Aisah (52) sang anak, menjelaskan ibunya tersebut memang telah lama mengidap penyakit gula darah, namun selama ini tak pernah ada masalah. Setelah bencana gempa dan tsunami waktu itu mereka mengungsi, baru wajah ibunya tersebut diserang penyakit gula.
“Saat kami mengungsi 2 minggu setelah bencana, di wajah ibu saya muncul jerawat kecil. Selama 3 hari jerawat itu semakin memerah dan akhirnya pecah,†ungkapnya.
Bukannya sembuh, rupanya jerawat itu kembali membesar hingga menutupi mata kiri Baisuji. Hal ini membuat keluarga Baisuji sangat panik dikarenakan kondisi di desa mereka masih mencekam. Ditambah lagi keterbatasan tenaga medis dan obat-obatan saat itu membuat anak Baisuji hanya bisa pasrah dan menunggu bantuan medis yang datang.
Aisah mengungkapkan, saat itu memang ada pihak medis yang datang melakukan pengecekan gula darah. Baru ketika medis dari Tim ACT datang, barulah perawatan dilakukan terhadap Baisuji.
“Pernah ada tim medis datang saya gak tahu darimana, tapi saat itu hanya melakukan pengecekan gula darah saja. Sedangkan benjolan di wajah ibu semakin membesar. Saat tim medis ACT datang, baru dibersihkan lukannya dan mendapat perawatan. Alhamdullilah saya bersyukur ada ACT,†lanjutnya.
Kondisi Baisuji kini mulai membaik. Ia juga saat ini sudah mulai bisa duduk yang pada awalnya hanya bisa terbaring lemah di kasur. Meskipun perawatan intensif harus terus dilakukan, belakangan Baisuji mulai kehilangan nafsu makan.
Reynaldi, Perawat di Posko Medis Sinduwe Tobata mengatakan, ia masih terus melakukan pegecekan kesehatan ibu yang sudah berumur lanjut tersebut. Selain itu sejumlah obat-obatan juga terus diberikan agar menunjang pemulihan Baisuji.
“Saya lakukan pengecekan setiap harinya, biasanya dibersihkan dan diganti perbannya. Untuk obat-obatan juga sudah kita berikan antibiotik, dalam satu harinya perlu tiga botol,†jelasnya. (rico)
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari
-
HEADLINE3 hari yang lalu
BREAKING NEWS: Maling Motor Tergeletak di Pinggir Jalan Trikora
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Terduga Maling Sepeda Motor Diringkus Warga di Jalan Trikora
-
Kota Banjarmasin14 jam yang lalu
Nobar Piala Asia U-23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota Banjarmasin
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Nyawa Lelaki di Banjarmasin Berakhir dalam Lilitan Ayunan Hammock
-
kriminal banjarbaru1 hari yang lalu
Embat Perhiasan Teman Sendiri, Perempuan 26 Tahun di Banjarbaru Masuk Bui
-
LIPSUS BANJARBARU2 hari yang lalu
Pimpin Kota Banjarbaru Raih 58 Penghargaan Sepanjang 2021-2024