Connect with us

Kanal

Sepanjang 2019, BPOM di HSU Temukan 10% Sampel Makanan Mengandung Bahan Berbahaya

Diterbitkan

pada

Sosialisasi jajanan sehat ke siswa sekolah dasar dilakukan Kantor Loka BPOM HSU. foto: dew

KANALKALIMANTAI, AMUNTAI – Kantor Badan POM di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menyebutkan bahwa dari 481 sampel makanan, 10% positif mengandung bahan berbahaya, hasil operasi di Kabupaten HSU sepanjang tahun 2019

Hal tersebut diungkapkan Kepala Loka BPOM HSU Bambang Herry Purwanto, kepada Kanalkalimantan.com, Kamis (29/1/2020), usai mengadakan kegiatan sosialisasi tentang keamanan jajanan di SDN Murung Sari 2.

Bambang menyebut, dari hasil operasional mobil laboratorium keliling selama tahun 2019 yang melakukan pengambilan sampel di Kabupaten Hulu Sungai Utara, sebanyak 481 sampel ada 48 sampel atau 10% yang mengandung bahan berbahaya artinya dari 10 sampel ada 1 sampel yang mengandung bahan berbahaya.

“Bahan berbahaya yang ditemukan Kantor BPOM di Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2019 antara lain, pewarna merah Rhodamin B (pada es sirup, wadai, kerupuk) dan boraks (kerupuk),” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan dari temuan-temuan tersebut pihaknya sudah melakukan rekomendasi kepada pihak sekolah atau pihak terkait untuk melakukan recall atau menarik penjualan terhadap jajanan yang mengandung bahan berbahaya.

Sedangkan, terkait penjual yang berada di pinggir jalan, BPOM mengimbau untuk memperhatikan kebersihan karena di pinggir jalan banyak debu, jadi harus lebih diperhatikan. Ditambah lagi dengan pentingnya kebersihan tangan dari para penjual ataupun dari konsumen.

“Penjual diharapkan untuk senantiasa mencuci tangan dengan bersih agar terhindar dari cemaran terhadap jajanan yang dijual,” imbuhnya.

Terkait dengan jajanan yang dijual, Kepala BPOM HSU mengimbau kepada para pedagang untuk tidak menggunakan pewarna merah Rhodamin B, metanil yellow, pengawet atau pengenyal boraks, dan juga pengawet formalin. “Karena keempat bahan ini termasuk ke dalam bahan berbahaya yang dilarang dan dimasukkan dalam makanan,” sebutnya.

Selain itu, Bambang juga menghimbau kepada pihak sekolah apabila ada makanan atau jajanan dicurigai yang mengandung bahan berbahaya, Kantor BPOM Hulu Sungai Utara siap untuk melayani terhadap pengiriman sampel dari sekolah.

“Gratis tanpa dipungut biaya apapun dan hasil pengujiannya nanti kita sampaikan kepada yang bersangkutan,” tegasnya.

Disamping sosialisasi, melalui mobil BPOM selama ini di sekolah sekolah juga dilaksanakan uji test kit, dengan mengumpulkan beberapa sampel makanan seperti,  tahu isi, kornet ayam, mie, makaroni, kerupuk, kerupuk warna-warni. (kanalkalimantan.com/dew)

Reporter : Dew
Editor : Bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->