Connect with us

HEADLINE

Saidi: Demo di Dewan Gambaran Bagaimana Pemerintahan Masih ‘Goyang’

Diterbitkan

pada

Wakil Bupati Saidi Mansyur. Foto : hendera

BANJAR, Kondisi pemerintahan di Kabupaten Banjar saat ini menghangat menyusul panasnya hubungan eksekutif dan legislatif. Pada 28 Desember 2017 lalu, DPRD Banjar menyepakati membentuk Panitia Hak Angket untuk mempertanyakan sejumlah kebijakan Bupati KH Khalilurrahman. Terutama terkait pelantikan 107 jabatan struktural dan 7 jabatan fungsional pada 27 Oktober 2017 silam.

Pelantikan itu, menjadi sasaran tembak dewan karena dianggap menyalahi aturan. Bupati Khalilurrahman yang ketika itu sedang berada di Surabaya untuk berobat. Karena tak ada di tempat, mandat memberikan pelantikan dilakukan oleh Sekda Banjar H Nasrun Syah. Sementara, Wakil Bupati H Saidi Mansyur yang saat itu ada di Martapura, justru mengaku tak diajak.

Merasa tak dilibatkan, Saidi Mansyur pun tidak menghadiri pelantikan. Apalagi, ketika itu dia berdalih surat undangan pelantikan diterima mendadak pagi itu juga.

Kini, bola panas terus menggelinding dengan ditendangnya Hak Angket oleh DPRD Banjar. Dibumbui juga dengan demo ratusan orang pada Senin (8/1). Namun pasca demo tersebut, kini memunculkan isu tidak sedap.  Rumor berkembang, jika aksi yang menamakan diri ‘8118’ itu digerakkan oleh aktor intelektual yang mengarah kepada Wabup Saidi Mansyur. Lalu, bagaimana Saidi Mansyur menjawab tudingan itu? Ditemui wartawan di ruang kerjanya, dia menangkis semua tuduhan terhadap dirinya. Berikut wawancara lengkap dengan Saidi Mansyur yang juga dilakukan oleh reporter Kanal Kalimantan.

Demo di DPRD Banjarmasin yang mendukung Hak Angket kemarin disebut ada aktor intelektual yang bermain di belakang. Bagaimana tanggapan Anda?

Demo kemarin, Senin (8/1) di DPRD Kabupaten Banjar banyak yang bertanya-tanya. Tentu ini ketidaktahuan kita juga, pada waktu itu kita ada acara di Aranio dalam rangka Peresmian PAUD di Desa Tiwingan Lama. Tentu ini memang selama 2 tahun pemerintahan, mungkin demo yang cukup besar.

Ada tudingan bahwa Anda mendanai atau mensponsori demo itu?

Pertama, kita tidak mengetahui adanya demo hari Senin itu. Mungkin tudingan-tudingan (yang menyatakan saya terlibat) kita terkejut menanggapinya. Malah kita yang disangkakan, mudah-mudahan apapun yang terjadi ini, bisa selesai dan mudah-mudahan juga untuk pemerintahan ini maupun ke depannya bias berjalan dengan baik.

Kita habis acara di Aranio jam 01.00 Wita, dan banyak juga mengirim pesan pemberitahuan dari kawan-kawan (kepada saya) bahwa ada demo seperti itu. Terkait dengan Hak Angket yang dilaksanakan oleh teman-teman Dewan.

Tentu perlu banyak dana untuk menggerakkan massa dalam jumlah besar.  Apalagi sebelumnya Anda sendiri sempat menyampaikan ketidakpuasan soal mutasi itu?

Seperti teman-teman ketahui, memang dari stateman kita sampai sekarang dikait-kaitkan. Tapi memang pemerintahan Kabupaten Banjar melalui kebijakan-kebijakan yang ada memang ada sedikit ketidak puasan oleh masyarakat. Dan juga teman-teman legislatif juga, sehingga akhirnya ada demo. Kalau itu disangkakan dari kita, buktinya dimana?

Lalu, tanggapan Anda sendiri tentang Hak Angket tersebut?

Hak angket terjadi kalau diketahui menurut undang-undang, ketidak percayaan yang dilaksanakan oleh dewan dan itu melalui aspirasi masyarakat. Yang perlu kita ketahui, memang dari stateman kita waktu itu (atas ketidakpuasan terhadap mutasi) mungkin ada imbasnya. Mudah-mudahan ini jadi membawa perubahan untuk Kabupaten Banjar.

Dalam demo kemarin memang lebih mengarah ke Bupati dari pada Anda. Padahal kan satu paket kebijakan mestinya?

Ya, kita itu kan sudah satu pasangan. Kalau Bupati-nya kena, otomatis Wakil-nya kena juga. Kalau memang disangkakan masalah pembangunan tidak berjalan dengan baik atau pun itu, kita ikut merasa perlu pembenahan untuk pemerintahan Kabupaten Banjar.

Mengaitkan demo yang ada di DPRD kemarin, saya sangat menyayangkan kalau ada seperti itu. Karena hari-hari kita berkegiatan baik itu di luar pemerintahan, kita selalu jalan dengan menjalankan visi misi yang sudah dikomitmenkan bersama Bupati.

Jadi, selama ini Anda dengan Bupati kompak saja?

(Saidi Masyur agak terdiam …..) Mungkin, yang kita lihat seperti demo kemarin salah satu gambaran bagai mana pemerintahan sendiri pribahasanya masih ‘goyang’.

Dari spanduk-spanduk yang mereka pasang ada yang mempertanyakan mafia mutasi dan permainan proyek. Sebagai pengawas lapangan, apakah memang terjadi?

Mungin sudah teman-teman pertanyakan masalah mutasi. Saya pun sudah berstateman pada waktu kemarin, itulah salah satunya. Mungkin terjadinya carut-marut pemerintahan ini, dan berdampak akhirnya hak angket dan juga ada demo. Kalau mengaitkan mutasi dan isi dari demo tersebut, mungkin kita tidak bisa banyak menyampaikan di sini. Itu adalah gambaran pemerintahan sekarang. Masalah proyek itu di semua pemerintahan pasti ada dan itu melalui lelang dan penunjukan langsung. Sampai saat ini, kita berpesan kepada SKPD terkait yang merealisasikan pembangunan baik itu lelang maupun penunjukan langsung agar sebaik-baiknya. Kalau mempertanyakan itu kepada kita, mungkin langsung aja kepada Bupati karena beliau sebagai pimpinan kita.

Aksi demo kemarin, menurut Anda positif atau negatif?

Kritik maupun saran itu sangat baik, obat kita untuk memperbaiki. Yang mana manusia atau seseorang yang menjabat itu, ada kesalahan dan kita sangat mengapresiasi masyarakat. Alhamdulillah demo kemarin berjalan aman. Dan ini menjadi dampak positif bagi pemerintahan dalam melaksanakan tugas ke depannya.(tim kanal kalimantan)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->