Connect with us

FESTIVAL PASAR TERAPUNG

Saat Ribuan Orang Terpesona Kemeriahan Pasar Terapung Lok Baintan

Diterbitkan

pada

Pesona pasar terapung Lok Baintan yang menyuguhkan kearifan lokal budaya Banjar Foto: rendy

MARTAPURA, Pagelaran Festival Budaya Pasar Terapung Lok Baintan 2018 di Sungai Martapura Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Minggu (2/12). Festival ini mampu memikiat ribuan orang yang datang ke lokasi, baik wisatawan lokal maupun asing.

Sejak pukul 04.00 Wita, aktifitas para pedagang sudah mulai merapat di lokasi acara yang digelar di dermaga bawah jembatan Desak Lok Baintan, Martapura. Ratusan jukung, termasuk puluhan di antaranya yang dilengkapi dengan hiasan tanglong nampak indah berderet di pinggir dermaga. Riak sungai martapura yang tak ubahnya membuat jukung-jukung dengan muatan barang dagangan yang diterangi tanglong dan obor kecil itu nampak begitu ritmis.

Dan semakin lama, semakin banyak saja jukung pedagang yang merapat memenuhi hampir separuh badan sungai. Belum lagi ditambah puluhan perahi kelotok dengan ukuran lebih besar yang menambah kemeriahan suasana subuh itu.

Sementara itu, di pinggir dermaga ratusan fotografer—baik profesional maupun amatir, telah siap dengan peralatan mereka untuk mengabadikan peristiwa tersebut. Kali ini, panitia memang sekaligus menggelar lomba fotografi dengan tema pasar terapung. Pesertanya pun tak hanya dari dalam negeri, tapi juga diikuti fotografer luar negeri seperti dari Malaysia dan Vietnam.

Ada lebih dari 500 jukung yang memeriahkan Festival Budaya Pasar Terapung Lok Baintan ini. Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar M. Haris Rifani. Mereka tak hanya datang untuk berjualan, tapi juga mengikuti berbagai lomba yang digelar pada momentum festival pasar terapung terbesar ini. Mulai dari lomba formasi jukung, tangklong, hingga jukung hias.

“Antusias peserta dan penonton luar biasa, sementara adapun jumlah peserta yang ikut bejukung ini kurang lebih 500 peserta, dalam kegiatan ini seluruh pedagang pasar terapung dilibatkan termasuk yang di Banjarmasin,” akunya.

Ditambahkan Haris, dalam acara yang berlangsung selama satu hari ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan destinasi wisata sehingga otomatis juga dapat meningkatkan perekonomian yang ada di Kalsel, khususnya di Kabupaten Banjar. Mengingat pagelaran semacam ini merupakan khas dan warsan budaya asli Banua.

“Saya mengharapkan melalui kegiatan ini dapat keningkatkan kunjungan destinasi wisatai ditempat kita, baik dari dalam maupun luar negeri sendiri. Mengingat ini khas di Kalimantan Selatan,”ujarnya.

Bupati Banjar KH Khalilurrahman yang datang membuka acara tersebut, mengaku bangga dengan tradisi pasar terapung di Lok Baintan yang bisa lestari sampai sekarang. Ia mengatakan, event ini selain memiliki potensi sebagai daya tarik wisata juga sekaligus bisa menceritakan tentang keunikan, kekhasan budaya dan keramah-tamahan masyarakat Kabupaten Banjar.

“Ini merupakan aset besar yang menjadi kebanggaan bersama. Sehingga harus menjadi warisan yang terus dipelihara secara berkelanjutan,” katanya.

Bupati berharap, agar gaung Festival Pasar Terapung Lokbaintan terus diperbesar sehingga bisa menarik kunjungan wisawatan lebih banyak lagi ke Kabupaten Banjar, dan Kalsel pada umumnya. Baik wisatawan domestik, maupun luar negeri.

“Promosi kegiatan seperti ini harus semakin gencar disampaikan, pembenahan fasilitas wisata sungai juga harus dilakukan, dan kemudian harus memelihara situasi daerah yang rukun, aman dan damai,” pesan Bupati Khalilurrahman.

Disamping itu, Bupati juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan, kepada jajaran dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, dan seluruh peserta yang ikut mensukseskan Festival Pasar Terapung Lokbaintan tahun 2018. “Mudah-mudahan festival ini akan membangun citra positif dunia pariwisata di Kabupaten Banjar dan sekaligus upaya untuk terus mempertahankan dan melestarikan budaya dan ciri khas kehidupan masyarakat Banjar yang identik dengan budaya sungai,” ungkapnya.

Sementara itu, Son Nguyen warga negara Vietnam yang ikut menghadiri kegiatan tersebut mengatakan bahwa kunjungannya ke Kalimantan Selatan memang awalnya mendapat kabar dari temannya yang berada di Indonesia. Bahwa ada pagelaran Festival Pasar Terapung.

Ia yang sudah 20 tahun ini berprofesi sebagai fotografer ini pun tidak ingin melewatkan kesempatan ini dan mengatakan bahwa Pasar Terapur merupakan pesona yang hanya dimiliki Indonesia. “Ini kunjungan saya pertama kali di Indonesia, dan saya menyempatkan waktu hanya untuk event ini. Menurut saya pasar terapung harus terus di budidayakan karena pesonanya yang hanya dimiliki Indonesia,” ujarnya

Pasar Terapung Lokbaintan telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pada Tahun 2015 sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kabupaten Banjar.

Kegiatan yang suadh ketiga kalinya ini dilaksanakan berdasarkan program kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, dan DPA Perubahan Tahun 2018. Selaku penyelenggara, Disbudpar juga dibantu oleh Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kominfo statistik dan persandian, Polres Banjar, Camat Sungaitabuk, Polairud Banjarmasin, Polsek Sungaitabuk, Koramil 1006 Sungaitabuk, Bagian Umum Setda Kabupaten Banjar.

Penyelenggaraan Festival Pasar Terapung Lokbaintan mempunyai tujuan, yakni meningkatkan promosi pariwisata di Kabupaten Banjar dalam rangka meningkatkan angka kunjungan wisata, mempertahankan keunikan tradisi budaya dan pesona pasar Terapung Lokbaintan Kabupaten Banjar, menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri dan menjadi pintu gerbang pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah dan nasional.(rendy)

Reporter: Rendy
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->