Connect with us

HEADLINE

Rehab Jembatan Perjuangan Sempat Terhenti, Begini Penjelasan Dinas PUPR Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Progres rehabilitasi jembatan perjuangan di Cempaka Banjarbaru Foto: ibnu

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarbaru buka suara terkait rehabilitasi Jembatan Perjuangan di Kecamatan Cempaka yang membuat geram warga dikarenakan sempat terhentinya pengerjaan jembatan tersebut.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Muhammad Adi Maulana berkata rehabilitasi Jembatan Perjuangan di Cempaka tersebut memang mengalami keterlambatan karena beberapa faktor.

Dibeberkan Adi salah satu faktornya terkait addendum penambahaan PPN yang awal mulanya 10 persen, dengan adanya peraturan pemerintah yang keluar pada April lalu mengharuskan PPN 11 persen.

“Karena sudah proses tender tidak mungkin merubah yang ada didalam dokumen, setelah ada pemenang pada 6 Juni 2022 baru mengajukan dana terkait perubahan PPN yang memakan waktu yang cukup lama sehingga mereka tidak bisa menarik uang muka untuk pengerjaan,” bebernya, Senin (12/8/2022).

 

 

Baca juga: Bahas Penolakan Pendirian Gereja, Kementerian Agama akan Undang Wali Kota

Disamping perubahan PPN, ada juga faktor sosial masyarakat yang menurut Adi sangatlah unik dengan berbagai karakternya, lebih banyak masalah sosial.

“Jadi kemarin kita melakukan pembongkaran sempat ditahan excavator oleh warga dengan dalih tidak ada pembicaraan, padahal kami sudah ada sosialisasi pada Maret 2022 di kelurahan jadi kami lakukan pendekatan kepada masyarakat,” katanya.

“Ketika jembatan sudah dibongkar masih ada kendala, harus ada pendekatan lagi, seperti peletakkan material di lapangan ada kendala juga, lebih banyak masalah sosial di lapangan,” tambahnya.

Sempat terdengar berganti kontraktor, ditegaskan Adi, dalam pengerjaan rehabilitasi Jembatan Perjuangan tetap dikerjakan CV 2 Nanang dan tidak ada pergantian kontraktor.

“Tidak ada pergantian kontraktror, kalau tukang bisa berganti,” tegasnya.

Baca juga: Kerusakan Akibat Tambang di Desa Satui Barat Didata, Warga Dikasih Sembako

Adapun progres pembangunan Jembatan Perjuangan hingga upname bulanan per 25 Agustus 2022 sudah mencapai 10,19 persen, dengan pengerjaan pemancangan.

Adapun pengerjaan saat ini sudah selesai pemancangan dan dilanjutkan pembuatan kisdam, sementara itu karena ada permasalah sosial, pihak kontraktor terpaksa merakit besi di tempat lain

“Jembatan Perjuangan ini berkontrak mulai 6 Juni 2022 dengan terakhir kontrak hingga 3 Desember 2022, dengan Pagu anggaran Rp 685,8 juta, berkontrak di angka Rp 585.858.000,” ungkapnya.

Diakui Adi dengan adanya masalah sosial seperti itu pihaknya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai tergat, karena jika ada kendala seperti itu pihaknya harus berhenti 1 atau 2 hari.

“Kami terus melakukan pendekatan, sebab ketika kami bicara teknis, sebagian warga bicara non teknis,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, Jembatan Perjuangan ini merupakan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Cempaka dan Kelurahan Sungai Tiung, juga sebagai jalur alternatif bagi warga apabila Jalan Mistar Cokrokusumo terendam air banjir.(Kanalkalimantan.com/ibnu)

Reporter: ibnu
Editor: cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->