Bisnis
Produk Busana Muslim Dikuasai China, Indonesia Masih Urutan ke-5
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, ternyata penjualan ekspor produk muslim masih dikuasai negara Tirai Bambu alias China. Benarkah Indonesia gagal jadi pusat busana muslim dunia di 2024?
Fakta ini dijelaskan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Juan Permata Adoe saat meluncurkan acara Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024, bahwa nilai ekonomi produk muslim di dunia mencapai 3 triliun USD, karena populasi muslim di dunia jumlahnya nyaris 2 miliar.
“Melihat ini Indonesia masih ada di urutan ke-5, jadi kita harus mulai berpikir dan mengangkat ini. Lihat data ekspor produk muslim pertama China dengan nilai hampir 10 miliar USD, kedua itu India dengan 4 miliar USD, ketiga Thailand sekitar 2,4 miliar USD, keempat Pakistan dengan nilai 1,8 miliar USD,” ujar Juan melalui keterangan yang diterima Suara.com -jejaring mitra Kanalkalimantan.com, Sabtu (24/6/2023).
Kata Juan, busana muslim termasuk salah satu produk yang harus bisa diekspor, agar lebih diperhitungkan dunia terlebih Indonesia sebagai negara dengan umat muslim terbanyak dunia. Ia juga mentargetkan di 2024 harus bisa naik jadi di urutan ke-4.
Baca juga: Pemutihan Kebun Sawit di Area Hutan Untungkan Korporasi
Salah satu caranya dengan Indonesia, melalui New York Fashion Week atau NYFW 2023 yang digelar secara konsisten di wilayah yang sama selama 5 kali. Menariknya, NYFW kelanjutan dari JMFW 2024 juga akan digelar untuk kedua kalinya pada 2023 di Amerika Serikat.
“Jadi kita ikut yang internasional di satu agenda, kalau kita konsisten di wilayah itu 5 kali, konsumen atau industri akan melihat kita serius, berarti konsistensi itu membuat orang yang melihat ini sesuatu,” jelas Juan.
Di tempat yang sama Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan belum bisa mengonfirmasi bisakah Indonesia capai target jadi pusat busana muslim dunia 2024, karena menurutnya perjalanan masih sangat panjang.
“Belum (masih) panjang, nggak mudah kan. (Jadi pusat busana muslim) itu perlu ratusan tahun. Sedangkan kita baru 4 tahun,” timpal Zulkifli Hasan.
Baca juga: Rumah dan Warung Sembako Tinggal Arang di Ratu Zaleha Banjarmasin
Senada dengan Juan, lelaki yang akrab disapa Zulhas itu mengakui konsisten menggelar acara fashion seperti JMFW adalah hal vital dan wajib, untuk memajukan industri fashion muslim Indonesia.
Terlebih saat ini dunia sudah memasuki pasar bebas, sehingga setiap negara tidak boleh melarang negara lain berjualan di wilayah tertentu, dan sebaliknya. Sehingga kata Zulhas, kerjasama lintas sektor, untuk memajukan industri fashion muslim Indonesia adalah kuncinya.
“Konsistensi kita diperlukan, bisa setahun kita bikin JMFW, besok ada lagi, agar talenta muda yang nggak kalah dari desainer manapun, kita punya itu konsistensi dan tentu kerjasama, sponsor, pelaku usahanya ekosistem harus dibangun,” tutup Zulhas.
Baca juga:59 Titik Hotspot di Kalsel Masuki Level Tinggi, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar Mulai Kabut Asap
Sementara itu JMFW 2024 siap digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada 19 hingga 21 Oktober 2023 mendatang. Acara ini bertepatan dengan gelaran Trade Expo Indonesia. (Kanalkalimantan/Suara.com)
Editor : kk
-
HEADLINE3 hari yang lalu
KMBPD Batalkan Aksi Unjuk Rasa ke KPU Banjarbaru
-
HEADLINE20 jam yang lalu
Bertemu 5 Komisioner, Ketua HMI Mendadak Jadi ‘Jubir’ KPU Banjarbaru Soal Aturan
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Gugatan Pilwali Banjarbaru ke MK, Tim Haram Manyarah Perjuangkan Pemilihan Ulang
-
Hukum3 hari yang lalu
Kasus Pemalsuan Dokumen Tongkang PT SBS, Kuasa Hukum Apresiasi Penegak Hukum
-
Infografis Kanalkalimantan3 hari yang lalu
5 Desember Hari Armada RI, Ini Sejarahnya
-
Kabupaten Balangan3 hari yang lalu
Tanam Pohon Eksotis Langka di Kebun Raya Balangan