Connect with us

Kota Banjarbaru

Prioritas Produk Dalam Negeri, Banjarbaru Peringkat Tertinggi di Kalsel RUP Tervalidasi

Diterbitkan

pada

BPKP Prov Kalsel merilis data capaian progres program P3DN di masing-masing kabupaten kota. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Peningkatan penggunaan produk dalam negeri di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus didorong sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022. Komitmen ini berhasil dibuktikan Kota Banjarbaru sebagai daerah yang menduduki peringkat 1 ihwal Rencana Umum Pengadaan (RUP) tervalidasi ke produk dalam negeri.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsk Kalsel per tanggal 29 Mei 2022, progres RUP yang tervalidasi ke produk dalam negeri di Kota Banjarbaru telah mencapai 97,27 persen. Capaian progres ini merupakan yang paling tinggi di antara kabupeten kota yang ada di Kalsel.

Menyusul Banjarbaru di peringkat teratas, ada Kabupaten Tanah Laut dengan capaian progres 95,50 persen dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 94,73 persen. Kendati demikian, Banjarbaru masih memiliki pekerjaan rumah lantaran masih 3,03 persen dari RUP tersebut yang baru terealisasi.

Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, mengungkapkan RUP tervalidasi menunjukan keseriusan pemerintah daerah dalam hal percepatan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Apalagi katanya dengan memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri dapat memberikan banyak manfaat bagi daerah.

 

Baca juga : Sekretariat KONI Balangan Diresmikan, Ini Lokasi Barunya

“Ada multiplier effect saat penggunaan produk dalam negeri sudah berjalan optimal. Mulai dari peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal dan terciptanya lapangan kerja baru. Pemasukan pajak dan kinerja pemerintah juga meningkat. Serta penggunaan anggaran akan lebih efisien,” katanya, Senin (30/5/2022).

Kendati demikian, diakui Aditya, ada berbagai tantangan ihwal peningkatan penggunaan produk dalam negeri di daerah-daerah. Seperti halnya belum ada daftar komoditas produk dalam negeri yang komprehensif, serta definisi produk dalam negeri yang masih sangat longgar atau multitafsir.

“Tapi tantangan-tantangan ini bisa kita hadapi dengan komitmen bersama. Dengan dimulai dari RUP dan realisasi. Pada intinya Pemko Banjarbaru sepakat dalam mengimplementasikan dan mengampanyekan program P3DN ini,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/al)

Reporter : al
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->