Connect with us

HEADLINE

Pesta Sunyi Para Penjual Terompet dan Kembang Api Malam Tahun Baru di Banjarmasin

Diterbitkan

pada

Tak seperti sebelumnya, penjual terompet dan petasan tahun baru mengalami penurunan omzet hingga 70 persen Foto: putra

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Adanya larangan pemerintah serta Polri terkait perayaan tahun baru 2021 di tengah pandemi Covid-19, praktis berdampak pada penjualan kembang api dan petasan di Banjarmasin.

Penjualan kembang api dan petasan serta penjual terompet yang biasa ramai dibeli untuk merayakan pergantian tahun, mengalami penurun hingga 70 %.

Seperti dialami Imah, salah satu penjual petasan dan kembang api yang menggelar dagangan di pinggir jalan di Banjarmasin ini. Pedagang mengaku penjualan mereka turun drastis, dan kebanyakan hanya melayani pembeli dari daerah luar Banjarmasin.

“Untuk penjualan mengalami penurunan banget, bahkan hampir 70%, karena adanya aturan dari pemerintah dan kepolisian ini terutama pada saat pandemi Covid-19, iya hanya orang daerah yang banyak beli, kalau Banjarmasin kurang,” ungkap Imah.

Terkait hal itu, penjual terompet dan petasan musiman tersebut banyak memilih untuk tidak berjualan. Sebab situasi Kota Banjarmasin yang masih “dihantui” pandemi Covid-19.

Salah satu media penularan Virus covid-19 adalah melalui droplet atau cipratan air liur. Oleh karena itu penggunaan terompet, khususnya terompet yang digunakan lebih dari 1 (satu) orang sangat rentan menjadi media penularan Virus Covid-19.

Diakui juga oleh Renal salah satu penjual terompet di Area Banjarmasin Selatan , untuk mencegah penularan Covid-19, dirinya tidak meniup terompet dagangannya saat proses pembuatan. “Tidak saya coba, jadi kalau ada yang tidak berfungsi setelah dicoba oleh pembeli, langsung dibuang. Tidak apa-apa rugi sedikit yang penting aman,” lanjutnya.

Renal sendiri mengaku baru 3 hari menggelar dagangannya ini. Namun diakui, pendapatan yang didapatnya tidak cukup bagus seperti tahun sebelumnya. “Dalam sehari bisa laku 10-20 terompet, 1 (satu) terompet harganya Rp10 ribu, berbeda dengan tahun lalu yang perharinya hampir sekitar 100- 200 Terompet,” ujar pria yang sehari-harinya berjualan sayur ini.

Ia sendiri juga berharap agar masyarakat bermain terompet di rumah saja dan jangan berkerumun di luar rumah. “Saya juga sambil menghimbau kepada para pembeli agar main terompet di rumah saja, tidak usah ke luar rumah karena kondisi masih seperti ini,” pungkasnya.(Kanalkalimantan.com/putra)

 

Reporter : Putra
Editor : Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->