Connect with us

Kota Banjarbaru

Perjalanan 10 Hari Terakhir Lion Air JT 610, 3 Kali Singgah ke Syamsudin Noor

Diterbitkan

pada

Pesawat Lion JT 610 sempat tiga kali singgah ke Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru Foto: net

JAKARTA, Kondisi pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang menjadi salah satu hal yang diselidiki Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pesawat ini berlalu lalang dari Jakarta hingga China dalam 10 hari terakhir dengan durasi delay yang makin parah di tiga hari terakhir. Termasuk tiga kali singgah ke bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru. Yakni tanggal 20, 21, dan 22 Oktober 2018.

Penerbangan Lion Air JT 610 Jakarta-Pangkalpinang pada Senin (29/10) menggunakan pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi PK-LQP. detikcom kemudian mengecek riwayat penerbangan pesawat PK-LQP yang terlacak di situs FlightRadar24.

FlightRadar24 adalah situs pelacakan penerbangan global yang menyediakan informasi penerbangan secara real-time. Data yang ditampilkan bukanlah data resmi dari otoritas yang berwenang.

Dilansir detik.com, data di FlightRadar24 memperlihatkan nomor registrasi pesawat, tipe pesawat dan maskapai yang menerbangkan hingga rute dan nomor penerbangan. FlightRadar24 juga menunjukkan jadwal keberangkatan (scheduled time of departure/STD) dan waktu keberangkatan yang sebenarnya (actual time of departure/ATD). Seperti diketahui, pesawat tidak selalu terbang sesuai jadwal.

Dari data yang terlacak, penerbangan Lion Air PK-LQP tidak selalu tepat waktu. detikcom mengecek jadwal pesawat Lion Air PK-LQP selama 10 hari terakhir. Di 7 hari awal, pesawat ini hanya delay beberapa menit hingga 1 jam. Namun di tiga hari terakhir, pesawat PK-LQP mengalami delay beberapa kali yang mana delay tersebut durasinya makin lama.

Seperti diketahui, ada macam-macam penyebab jadwal penerbangan mundur atau delay. Delay bisa karena cuaca, masalah di pesawat, pesawat belum tiba dari penerbangan sebelumnya, hingga alasan-alasan lain yang tidak terduga.

Berikut riwayat penerbangan Lion Air PK-LQP pada 20-29 Oktober 2018 atau 10 hari sebelum jatuh:

20 Oktober 2018

Lion Air PK-LQP Jayapura-Merauke terbang pukul 07.00 WIT dan mendarat pukul 08.52 WIT. Pesawat lanjut terbang Merauke-Jayapura dan sempat delay selama 48 menit.

Dari Jayapura, Lion Air PK-LQP terbang ke Makassar pukul 11.00 WIT dan mendarat pukul 13.48 WIT. Dari Makassar, Lion Air PK-LQP terbang ke Jakarta pukul 15.33 WIT atau 13 menit mundur dari jadwal yang seharusnya.

Lion Air PK-LQP terbang Jakarta-Banjarmasin lalu dijadwalkan terbang pukul 16.40 WIB namun delay 58 menit. Dari Banjarmasin, PK-LQP kembali ke Jakarta namun delay 1 jam 1 menit. Kemudian, ada 1 kolom yang tertulis ‘unknown’ di FlightRadar24.

 

21 Oktober 2018

Lion Air PK-LQP terbang Jakarta-Tarakan pukul 05.02 WIB atau lewat 2 menit dari jadwal. Dari Tarakan, pesawat lanjut terbang ke Surabaya 2 menit lebih cepat dari jadwal.

Dari Surabaya, pesawat terbang ke Banjarmasin pukul 12.07 WIB atau mundur 30 menit dari jadwal. Kembali ke Surabaya, pesawat delay 20 menit.

Lion Air PK-LQP terbang dari Surabaya ke Tarakan pukul 16.12 WIB atau delay 57 menit. Dari Tarakan, pesawat terbang ke Jakarta dengan delay 35 menit lalu ‘menginap di Jakarta.

22 Oktober 2018

Lion Air PK-LQP terbang dari Jakarta-Tarakan pada pukul 05.20 WIB atau delay 20 menit dari jadwal. Dari Tarakan, pesawat terbang ke Surabaya dengan waktu penerbangan mundur 4 menit dari jadwal.

Pesawat lanjut terbang dengan rute Surabaya-Banjarmasin-Surabaya. Penerbangan sempat delay 13 menit dan 24 menit.

Pada sore hari, Lion Air PK-LQP terbang dari Surabaya ke Tarakan dengan delay 40 menit dan lanjut dari Tarakan ke Jakarta dan delay 25 menit. Pesawat kemudian bermalam di Jakarta.

23 Oktober 2018

Pada pukul 06.30 WIB, pesawat PK-LQP seharusnya terbang dari Jakarta ke Bandar Lampung namun mundur 23 menit. Saat perjalanan kembali ke Jakarta, pesawat sempat delay 28 menit.

Pesawat PK-LQP lanjut menjalani rute Jakarta-Balikpapan-Jakarta. Saat itu, pesawat sempat delay namun kurang dari 1 jam.

Pada sore hari, PK-LQP terbang dari Jakarta ke Denpasar dengan delay 18 menit lalu berlanjut dari Denpasar ke Chongqing, China. Pesawat sempat delay 29 menit.

24 Oktober 2018

Di hari tersebut, pesawat PK-LQP hanya melayani dua kali penerbangan yaitu rute Chongqing-Denpasar dan Denpasar-Tianjin. Penerbangan pertama sempat delay 31 menit sementara penerbangan kedua hanya mundur 1 menit dari jadwal.

25 Oktober 2018

Pada dini hari, PK-LQP berangkat dari Tianjin ke Denpasar hanya 3 menit mundur dari jadwal. Pesawat kemudian PP Denpasar-Surabaya-Denpasar dengan delay 27 menit dan 40 menit.

Dari Denpasar, PK-LQP kembali terbang ke China tepatnya ke Shanghai pada 19.37 WITa atau mundur 17 menit. Pesawat kemudian menginap di Shanghai.

26 Oktober 2018

Pada dini hari, Lion Air PK-LQP terbang dengan rute Shanghai-Denpasar pada pukul 03.02 waktu setempat atau mundur 7 menit dari jadwal.

Mendarat di Denpasar pukul 09.03 WITa, pesawat lalu melanjutkan penerbangan ke Manado. Pesawat dijadwalkan untuk terbang (scheduled time departure/STD) pada pukul 09.55 WITa namun baru terbang (actual time departure/ATD) pada 13.38 WITa. Itu berarti pesawat delay sekitar 3,5 jam.

Pesawat lalu mendarat di Manado pada 15.51 WITa. Di Manado, pesawat PK-LQP lalu dijadwalkan terbang ke Tianjin, China pada 16.55 WITa. Namun, pesawat akhirnya baru terbang pada pukul 17.34 WITa atau delay sekitar 40 menit.

Lion Air PK-LQP mendarat di Tianjin pada 23.13 waktu setempat. Pesawat lalu ‘parkir’ kurang dari dua jam di bandara.

 

27 Oktober 2018

Setelah ‘parkir’ 2 jam di Tianjin, Lion Air PK-LQP lalu terbang lagi dari ke Manado pada 27 Oktober 2018 dini hari, tepatnya pukul 00.45 waktu setempat. Penerbangan ini delay 30 menit karena harusnya Lion Air PK-LQP Tianjin-Manado dijadwalkan terbang pukul 00.15 waktu setempat.

Lion Air PK-LQP Tianjin-Manado mendarat di Manado pada pukul 06.40 WITa. Seharusnya tepat pada pukul 06.40 WITa tersebut, Lion Air PK-LQP terbang lagi ke Denpasar.

Namun karena penerbangan sebelumnya delay, penerbangan Lion Air PK-LQP Manado-Denpasar juga kena imbasnya. Harusnya terbang pada pukul 06.40 WITa, pesawat baru lepas landas pada 07.53 WITa atau delay 1 jam 13 menit.

Lion Air PK-LQP Manado-Denpasar mendarat pada pukul 10.11 WITa. Seharusnya, pesawat yang sama sudah terbang lagi dengan rute Denpasar-Manado pada 09.55 WITA tetapi (lagi-lagi) karena jadwal sebelumnya sudah delay, keberangkatan tertunda.

Pesawat Denpasar-Manado baru terbang lagi pada pukul 14.34 WITa atau delay sekitar 4,5 jam. Penyebab delay sekian lama itu adalah karena pesawat Lion Air PK-LQP dipakai dulu untuk terbang PP Denpasar-Lombok-Denpasar.

Lion Air PK-LQP seharusnya terbang dari Denpasar ke Lombok pukul 10.30 WITa, tapi baru lepas landas pukul 11.48 WITa. Jadwal Lombok-Denpasar juga delay. Pesawat seharusnya lepas landas pukul 11.40 WITa namun baru terbang pada pukul 12.56 WITa.

Pesawat PK-LQP baru mendarat lagi di Denpasar pada 13.24 WITa. Hingga kemudian pesawat dipakai untuk penerbangan Denpasar-Manado pukul 14.34 WITa. Mendarat di Manado pukul 16.41 WITa, pesawat lalu ‘menginap’ di Bandara Sam Ratulangi, Manado.

 

28 Oktober 2018

Setelah menginap semalam, Lion Air PK-LQP terbang dari Manado ke Denpasar pada pukul 07.51 WITa. Jadwal ini delay 1 jam 11 menit dari yang seharusnya lepas landas pukul 06.40 WITa.

Pesawat PK-LQP mendarat di Denpasar pada pukul 10.00 WITa. Namun, pesawat baru dijadwalkan terbang lagi 7,5 jam setelahnya.

Lion Air PK-LQP dijadwalkan terbang Denpasar-Jakarta pada pukul 19.30 WITa, namun baru lepas landas pada 22.21 WITA. Itu berarti pesawat delay 3 jam.

Berbeda dari 2 hari sebelumnya, frekuensi penerbangan Lion Air PK-LQP di 28 Oktober 2018 lebih sedikit yaitu hanya 2 kali penerbangan. Pada 26 Oktober 2018, PK-LQP terbang 3 kali dan pada 27 Oktober 2018 pesawat ini menjalani 5 penerbangan.

 

29 Oktober 2018

Pada 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air PK-LQP terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang dengan nomor JT-610. Pesawat seharusnya terbang pukul 06.10 WIB namun baru lepas landas pukul 06.21 WIB.

Pesawat yang membawa 189 orang itu kemudian hilang kontak dan dipastikan jatuh. Hingga saat ini, pesawat belum ditemukan.(cel/dtc)

v class=”Reporter”>Reporter: Cel/dtc
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->