Connect with us

HEADLINE

Penyakit ISPA Rangking Teratas Dua Puskesmas di Kabupaten Banjar

Diterbitkan

pada

Kondisi pagi di jalan Martapura Lama, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, kabut asap tipis sudah berlangsung hampir dua pekan terakhir, Senin (21/8/2023) pagi. Foto: nh

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Kemarau el nino diperkirakan akan berlangsung hingga November 2023 di Kalimantan Selatan.

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin bertambah mengakibatkan asap dan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Serangan paparan kabut asap yang semakin hari mengkhawatirkan terjadi di wilayah Kecamatan Sungai Tabuk dan Martapura Barat, Kabupaten Banjar.

Senin (21/8/2023) pukul 06.15 Wita, kabut asap menyelimuti kawasan jalan Gubernur Subarjo, Gambut-Sungai Tabuk.

Meski tak begitu tebal, masih tidak mengganggu penglihatan para pengguna jalan, tapi asap terasa menyengat saluran pernafasan.

Baca juga: Jelang Kontestasi, Polda Kalsel Unjuk Kemampuan Sispamkota

Abdul Aziz (50), salah satu pesepeda motor di jalan Gubernur Subarjo, Kecamatan Sungai Tabuk mengatakan, setiap hari melintasi perempatan jalan Gubernur Subarjo-jalan Martapura Lama di Kecamatan Sungai Tabuk.

“Sudah sepekan kabut asap ini terjadi, setelah shalat subuh biasanya mulai ada kabut asap tipis, tanpa membuat mata perih. Berbeda tahun lalu ada kabut asapnya tebal, menyebabkan mata perih,” aku Abdul Aziz.

Pukul 07.15 Wita memang kabut asap sudah mulai berkurang dan hilang seiring matahari bersinar.

Data dari Puskesmas Sungai Tabuk 1 dan Puskesmas Martapura Barat untuk daftar penyakit terbanyak alias rangking teratas dalam tiga bulan terakhir yaitu penyakit ISPA dengan jumlah keseluruhan yaitu 503 kasus.

Baca juga: Jalan Poros Amuntai-Tanjung Retak Longsor, Polisi Pasang Garis Pengaman

Dua wilayah bertetangga yakni Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Martapura Barat memang memiliki kawasan rawan Karhutla dan paparan kabut asap.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Sungai Tabuk 1 melalui Lailatul Jannah dokter umum di Puskesmas Sungai Tabuk 1 mengatakan, dalam tiga bulan terakhir ada peningkatan kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), pneumonia dan asma.

“Pasien kebanyakan Balita dan anak yang terkena ISPA dan pneumonia,” ujarnya, Senin (21/8/2023) siang.

Baca juga: Puluhan Titik Api Tersebar, Ini Strategi BPBD Banjar untuk Mengatasinya

Kabut asap diduga menjadi pemicu peningkat pasien ISPA dan pneumonia yang melakukan pemeriksaan keehatan ke Puskesmas Sungai Tabuk 1.

Seturut data yang dicatat pihak Puskesmas Sungai Tabuk 1 melalui Dewi Juliani, pengelola Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menyebutkan, dari Juni hingga Agustus 2023 terdapat penyakit ISPA pada anak 244 kasus, penyakit pneumonia pada anak 54 kasus, dewasa 160 kasus dan Lansia 49 kasus , Penyakit asma 66 Kasus, penyakit Ddiare 127 kasus dan Influenza Like Illnes (ILI) 12 kasus.

Tidak hanya Puskesmas Sungai Tabuk yang mendapatkan keluhan peningkatan pasien ISPA akibat Karhutla, kondisi peningkatan kasus ISPA dan lainnya juga dicatata Puskesmas Martapura Barat.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Martapura Barat melalui Estriana, dokter umum mengatakan, dalam tiga bulan terakhir meski peningkatan pasien tidak begitu signifikan pada angka kunjungan Juni dan Juli 2023, tapi kasus didominasi oleh penyakit ISPA.

“Saat ini totalnya sebanyak 78 kasus,” sebutnya, Senin (21/8/2023) siang.

Baca juga: DWP Dinas PUPR Kalsel Bagikan Air Bersih ke Daerah Kekeringan

“Dampak asap sangat begitu terasa setiap pagi dan malam hari,” katanya.

Pengelola Penyakit ISPA Puskesmas Martapura Barat Hasraty HR menyebut, data Juni hingga Agustus 2023 tercatat penyakit ISPA yang menyerang bayi dan balita sebanyak 99 kasus dan dewasa sebanyak 160 kasus.

Untuk penyakit diare pada Balita sebanyak 33 kasus dan dewasa 22 kasus. (Kanalkalimantan.com/nh)

Reporter : nh
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->