Connect with us

Kota Banjarmasin

Pekerja Kapal Dilarikan ke RS Akibat Keracunan Gas, Satu Meninggal Dunia

Diterbitkan

pada

lima orang pekerja kapal dirawat di RS setelah keracunan gas Foto: net

BANJARMASIN, Sebanyak lima pekerja di galangan kapal PT Nogoparmolo, yang berlamat di Jl PM Noor Pasir Mas, Kelurahan Kuin Cerucuk, Banjarmasin mengalami kercunan gas, Selasa (9/10). Satu di antaranya tewas sesaat setelah dilarikan ke RS Suaka Insan, Banjarmasin.

Dilansir Kumparan.com, korban tewas tercatat atas nama Erwin Buntoro (30), warga Jl PM Noor, Gang Pembangunan Ujung, Kelurahan Kuin Cerucuk. “Lima orang tersebut merupakan  pekerja lepas borongan, satu pekerja meninggal dunia sementara empat orang pekerja pada galangan kapal PT Nogopatmolo selamat,” kata Bidang Legal dan SDM PT Nogo Patmolo Aziz SH, Selasa (9/10).

Selain Erwin, empat korban lainnya yang dirawat di RS adalah Azis (30), Musa (30), Bambang Akhmadi (44), dan Yansah (36). Keempatnya sempat mengalami pingsan setelah diduga turut menghirup gas beracun karena berniat menolong Erwin.

Kata Aziz, korban bekerja mengelas bodi tongkang serta lambung depan sebelah kanan tongkang Nomor BG ELFA 3003. Aziz menduga kelimanya sempoyongan akibat keracunan gas. Adapun empat korban lainnya masih dirawat intensif di RS Suaka Insan Banjarmasin.

Atas kasus ini, Aziz menyerahkan polisi menyelidikan kecelakaan kerja pekerja PT Nogopatmolo. Dia mempersilakan visum guna memastikan penyebab meninggalnya pekerja.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Ade Papa Rihi, menuturkan segera menyelidiki secara intensif atas meninggalnya satu pekerja di galangan kapal PT Nogo Patmolo.  “Korban yang meninggal kami lakukan visum guna melihat penyebab utama kematiannya. Secepatnya akan kami sampaikan. Termasuk faktor lainnya, termasuk prosedur kerja dan keselamatan bagi pekerja bagaimana,” katanya.

Menurut Ade, atas kejadian yang menimpa lima tenaga upah borongan dari PT Nogopatmolo yang bertugas melakukan perbaikan tongkang Elfa 3003 melakukan pengelasan di lambung tongkang untuk perbaikan palka. “Namun dikarenakan tekanan gas beracun yang berada di dalam palka yang terhirup korban sehingga korban langsung lemas dan pingsan,” terangnya. (kum)

Reporter: Kum
Editor: Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->