Connect with us

Dispersip Kalsel

Palnam Peduli Sisir 2 Desa Masih Terisolir Banjir di Kabupaten Banjar

Diterbitkan

pada

Pengantaran bantuan sembako dan pakaian layak pakai di Desa Munggu Raya, Kecamatan Astambul, Selasa (26/1/2021). Foto: dispersip kalsel

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Hari ke-12 tim Palnam Peduli Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel menyisir dua desa yang masih terisolir akibat banjir di wilayah Kabupaten Banjar.

Dua desa yang didatangi Palnam Peduli pada Selasa (26/1/2021) adalah Desa Munggu Raya, Kecamatan Astambul dan Desa Lok Buntar, Kecamatan Sungai Tabuk. Di dua desa tersebut Palnam Peduli menyalurkan bantuan Sembako dan pakaian layak pakai langsung kepada warga korban banjir.

Seperti di Desa Munggu Raya, Kecamatan Astambul, pengantaran bantuan tidak semudah yang diperkirakan. Harus menembus genangan air di tengah jalan desa yang masih terendam. Tim Palnam Peduli secara kebetulan bertemu dengan Kepala Desa Munggu Raya Jasmani ketika mencari keberadaan Desa Munggu Raya. Penyaluran bantuan langsung dikawal Kepala Desa Munggu Raya ke kampungnya yang masih terendam.

 

“Di sini rumah-rumah warga masih banyak yang terendam, jalan desa ke sini lihat saja masih terendam,” kata Jasmani, Kepala Desa Munggu Raya, kepada Kanalkalimantan.com.

Dari data yang disebutkan Kades Munggu Raya, ada sekitar 168 kepala keluarga dengan sekitar 670 jiwa menghuni Desa Munggu Raya. “Untuk sementara kami keluar masuk dari desa menggunakan jukung,” kata Jasmani.

Kepala Dispersip Kalsel dra Hj Nurliani Dardie mengaku, tim Palnam Peduli sengaja langsung mengantarkan paket bantuan sembako dan pakaian layak pakai hasil sumbangan dan donasi dari semua staf Dispersip Kalsel. “Sembako dan pakaian layak pakai ini, semuanya hasil donasi pegawai di Dispersip, dan ada beberapa dari pihak lain,” kata Bunda Nunung.

Setelah pengantaran langsung bantuan ke Desa Munggu Raya, tim Palnam Peduli menuju Desa Lok Buntar, Kecamatan Sungai Tabuk. Tim Palnam Peduli harus menempuh jarak cukup jauh, karena jalan Martapura Lama melewati Sungai Batang dan Desa Sungai Rangas masih belum bisa dilintasi, tim berputar ke jalan Gubernur Syarkawi, Sungai Tabuk, baru kemudian ditunggu kelotok warga Lok Buntar di jalan Martapura Lama, Desa Gudang Tengah.

Menuju ke Desa Lok Buntar, masih belum bisa ditempuh dengan kendaraan darat. Hanya angkutan sungai yang bisa mengakses desa di pinggir Sungai Martapura itu. (kanalkalimantan.com/bie)

Reporter: bie
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->