Connect with us

HEADLINE

Miris, Sebanyak 30 Persen Korban Lakalantas di Kalsel adalah Pelajar!


Baik sekolah maupun orangtua harus tegas terhadap siswa yang menggunakan kendaraan roda dua untuk sarana transportasi. Di sisi lain, pemerintah perlu didorong untuk menyediakan angkutan gratis bagi pelajar.


Diterbitkan

pada

Kasus lakalantas yang menimpa pelajar di Kalsel cukup tinggi yakni mencapi 30 persen. Foto : net

BANJARMASIN, Sebanyak 30 persen kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) paling banyak melibatkan korban para pelajar. Hal tersebut berdasarkan data yang dilaunching oleh Ditlantas Polda Kalsel.

“Fakta ini membuat kita miris dan patut menjadi perhatian semua pihak untuk bisa menekannya,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol E Zulpan di Banjarmasin. Berdasarkan data Ditlantas, ungkap Zulpan, hampir setengah kasus lakalantas yang terjadi jatuh korban dari usia produktif dan 30 persennya adalah para pelajar.

“Usia pelajar ini dari 15 tahun sampai 19 tahun, artinya mulai siswa SMP hingga SMA sederajat, termasuk mereka yang baru duduk di bangku kuliah,” papar Zulpan.

Untuk tahun ini, dirinya mengaku cukup bersyukur karena kasus Laka Lantas bisa ditekan atau turun hingga 4,6 persen dibanding tahun 2016 lalu.

“Hal ini berkat sosialisasi dan penyuluhan tentang tertib berlalu lintas yang gencar kami lakukan seperti `Police goes to School` dan `Police goes to Campus` dengan sasaran pelajar dan mahasiswa,” ungkapnya.

Selain itu, upaya lain yang tak kalah penting juga dilakukan Ditlantas Polda Kalsel, dengan memberikan bahan materi tentang berlalu lintas kepada para guru.  Apalagi saat ini telah ada Nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) antara Kemendikbud dengan Korlantas Polri tentang pengintegrasian secara menyeluruh pelajaran tertib berlalu lintas dengan mata pelajaran PPKn.

“Sehingga kami harapkan guru dapat memberikan pemahaman yang konkrit kepada peserta didik dan betul-betul bisa menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan di jalan raya yang telah banyak merenggut korban jiwa,” kata Zulpan.

Sejumlah upaya sebenarnya telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka lakalntas pelajar. Salah satunya dilakukan Pemko Banjarbaru dengan program angkutan pelajar gratis. Pemko Banjarbaru mengadakan 60 armada angkutan yang melayani pelajar secara gratis atau tanpa biaya, seluruh armada hanya boleh mengangkut pelajar dari pukul 06.30 Wita (sebelum jam masuk sekolah) dan beroperasi lagi pada pukul 14.00 Wita untuk penjemputan siswa.

Kasi Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru, Adi Suryanoor S.STP kepada wartawan kanalkalimantan.com, mengatakan, angkutan baru tersebut nantinya diutamakan menjangkau sekolah-sekolah yang letaknya jauh dari pusat kota.

Saat ini, angkutan pelajar gratis telah didistribusi untuk melakukan antar-jemput di SMPN 6 Banjarbaru sebanyak 4 unit, SMPN 9 sebanyak 6 unit, SMPN 11 sebanyak 4 unit dan sisanya sebanyak 6 unit beroperasi di SMPN 15. Perlu diketahui,  1 unit armada angkutan sekolah gratis hanya mampu menampung 10 siswa.

Program angkutan pelajar gratis ini juga merupakan bagian dari program Rute Aman Selamat Sekolah (RASS). Pesan yang ingin disampaikan dalam program ini adalah bagaimana para siswa saat berangkat dan pulang sekolah dengan aman, nyaman, dan menyenangkan.(cel/ant)


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->