Connect with us

HEADLINE

Merangkai Bunga, Penjual Kembang Pasar Sudimampir Raup Berkah Bulan Maulid Nabi

Diterbitkan

pada

Penjual kembang sarai di Pasar Sudimampir Banjarmasin. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid Nabi menjadi berkah tersendiri bagi para penjual kembang di Kota Banjarmasin.

Kambang Sarai khas Banjar yang terdiri dari campuran hiasan bunga melati dan bunga sepatu biasanya menjadi hiasan pada saat acara keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi, Haul, dan acara keagamaan lainnya.

Tak ayal pendapatan dan penjualan Kembang Sarai mereka saat memasuki bulan Maulid ikut naik.

Seperti diakui salah satu penjual kembang yang ditemui Kanalkalimantan.com, di Pasar Sudimampir Banjarmasin, Jumat (7/10/2022) siang. Ibu Siti (61) yang mengaku berjualan kembang selama lebih 40 tahun mengakui, bulan Maulid Nabi selalu menjadi bulan penuh berkah baginya.

 

Baca juga  : Bupati Tanbu Minta Selesaikan Persoalan Tanah Transmigrasi Warga

“Saat bulan Maulid ini pasti lebih ramai pembelinya, dibandingkan bulan-bulan lain,” katanya.

Ibu Siti menjual kembang dengan kisaran harga Rp 60 ribu untuk kembang yang sudah dirangkai. Harga tersebut menurutnya bervariasi tergantung banyaknya kembang dan hiasannya.

“Kemarin bahan kembangnya cuma 50 ribu per bungkus, tapi kalau sekarang sudah 200 ribu, jadi harga jualnya naik,” ungkapnya.

“Kalau saya membuatnya rangkaian sendiri, sambil duduk-duduk, karena kalau minta buatkan orang lain untungnya tipis,” tambah Ibu Siti.

Tidak jauh dari tempat duduk ibu Siti, Norhasanah penjual kembang lainnya mengatakan omset per hari bisa mencapai 1 juta.

 

Baca juga  : Dinas PUPR Kalsel Gelar Pra Lokakarya Program Sanitasi

“Saya menjual untuk isian 25 kembang kisaran 75 ribu, kalau persatuannya 4 ribu,” katanya.
“Perhari tidak nentu, bisa sampai 1 juta kalau lagi ramai,” tambahnya.

Norhasanah juga mengatakan, kenaikan harga bahan kembang melati membuat ia harus menyesuaikan harga jual dari biasanya.

Ia dan penjual Kembang Sarai lainnya, akan sangat merugi karena kembang cepat layu, sehingga sering dibuang.

“Biasanya kalau sudah 2 hari pasti layu, jadi dibuang saja diganti yang baru,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Kembang Sarai tetap dicari pelanggan pada saat bulan Maulid untuk acara keagamaan. (Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->