Connect with us

OPINI

Mengenal Kemasan Multilayer untuk Produk Pangan

Diterbitkan

pada

Berbagai jenis kemasan multilayer untuk produk pangan Foto: berbagai sumber

Oleh: I Dewa Gede Putra Prabawa (Baristand Industri Banjarbaru, Mahasiswa Pascasarjana IPB/ dewa.pprabawa@gmail.com)

Pengemasan pada produk pangan merupakan faktor penting yang dapat membantu menjaga kualitas produk dan meningkatkan branding dari suatu produk.

Pesatnya perkembangan usaha kuliner lokal khususnya pada sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) tentunya harus dapat menyajikan produk pangannya pada kemasan yang cocok dengan karakteristik produk dan target pemasarannya. Mungkin saat ini masih ada sebagian pelaku usaha yang masih bingung tentang pemilihan jenis kemasan pangan yang tepat.

Saat ini terdapat banyak jenis bahan kemasan untuk pangan yang beredar di pasaran, salah satunya adalah kemasan multilayer (kombinasi). Tipe kemasan tersebut kini banyak diminati oleh pelaku usaha kuliner karena selain dapat memberi perlindungan yang lebih baik, juga memiliki model yang menarik sehingga dapat meningkatkan branding dari suatu produk.

Banyak juga produk pangan dari UMKM yang telah memanfaatkan berbagai model kemasan untuk melindungi dan meningkatkan branding produknya. Berbagai tipe dan model kemasan multilayer yang tersedia di pasaran saat ini, berikut adalah beberapa contoh dan peruntukannya berdasarkan karakteristik produk pangan yang anda miliki.

1. Kemasan Nilon-PE

Kemasan ini terbuat dari kombinasi nilon dan plastik polietilen (PE) atau dikenal juga dengan plastik vacum. Kemasan ini mempunyai sifat yang kuat, kedap udara, tahan terhadap minyak dan suhu dingin. Kemasan ini juga tersedia di pasaran dalam bentuk standing pouch dan zipper standing pouch. Plastik ini cocok diaplikasikan untuk pengemasan biji-bijian (kopi, beras organik, kacang hijau), pengemasan frozen food seperti daging dan dapat digunakan untuk pengemasan produk cairan seperti minyak.

2. Kemasan Aluminium Foil-PET

Kemasan ini terbuat dari kombinasi aluminium foil dan plastik polietilena terephthalate (PET). Kombinasi kedua bahan tersebut membuat produk dapat lebih terlindungi dari cahaya, gas dan uap air. Adanya sisi yang transparan dari dari plastik PET memungkinkan konsumen tetap dapat melihat isi produk dengan jelas. Jenis kemasan ini cocok digunakan untuk makanan kering, semi basah, berminyak, kurang tahan terhadap cahaya dan beraroma seperti kripik apel, snack olahan dari hasil laut, kacang goreng, abon, kurma, kopi, dan produk jamu bubuk. Terdapat tiga tipe kemasan yang banyak digunakan, yaitu pouch dan standing pouch dan standing pouch zipper.

3. Kemasan Kraft


Kemasan ini terbuat dari kombinasi material aluminium foil di bagian dalam dan kertas kraft di bagian luar. Saat ini telah banyak juga yang mengkombinasikannya dengan tambahan plastik PET pada bagian depan agar produk dapat terlihat oleh konsumen. Kemasan ini kini popular digunakan untuk mengemas produk kopi terutama untuk produsen skala menengah ke bawah, karena memiliki perlindungan yang baik terhadap cahaya, gas, uap air dan memiliki tampilan yang klasik dan berkesan mewah. Kemasan kraft sangat cocok digunakan untuk produk yang mudah rusak akibat uap air dan cahaya, seperti produk bubuk dan produk kering. Kemasan ini kurang cocok untuk pangan semi basah-basah. Kemasan ini dipasaran umumnya tersedia dalam bentuk standing pouch.

4. Kemasan Ivory

Kemasan ini tersusun atas dua lapisan, satu sisi bertekstur glossy, sedangkan bagian lainnya bertekstur doff. Kemasan ini paling banyak diminati oleh pelaku usaha kuliner karena menghasilkan kesan eksklusif, mewah dan kokoh. Kemasan ini banyak digunakan untuk mengemas produk pangan dalam kotak/box seperti produk cake, roti, pastry dan makanan siap saji dengan tekstur kering-semi basah. Kemasan ini tersedia dengan berbagai gramasi (210, 230, 250 dan 400 gram) sehingga kekuatannya dapat disesuaikan dengan berbagai berat produk pangan yang akan dikemas. Kelemahan kemasan ini tidak cocok digunakan untuk penyimpanan produk dalam jangka waktu yang lama dan tidak cocok untuk produk yang mudah rusak akibat udara seperti makanan kering (bertekstur renyah). Namun kemasan ini banyak juga digunakan sebagai kemasan sekunder pengganti box karton, karena tampilannya yang memberi kesan eksklusif.

5. Kemasan Retort Pouch

Kemasan ini umumnya dibuat dari tiga lapisan yaitu poliester trephtalat pada bagian luar, aluminium pada bagian tengah dan bagian dalam cast polypropylene (CPP). Jenis lainnya yang juga banyak ditemui adalah kemasan retort pouch yang tembus pandang, umumnya dibuat dari lapisan nilon dan polipropilen. Retort pouch merupakan kemasan alternatif untuk produk yang melalui proses sterilisasi pada suhu tinggi seperti produk siap saji (ready to eat), sehingga dapat menjaga daya tahan produk dalam waktu yang lebih lama. Keunggulan kemasan ini adalah lebih fleksibel, tahan suhu tinggi, dapat melindungi bahan pangan dari gas dan cahaya dengan baik serta dapat menjadi alternatif pengganti kemasan kaleng yang memiliki harga relatif lebih murah. Kemasan retort pouch dapat digunakan sebagai alternatif kemasan produk pangan siap saji seperti gudeg, rendang, gulai, selai dan makanan darurat. Kelemahannya dibandingkan kemasan kaleng yaitu kekuatan mekanisnya yang lebih rendah. Penggunaan kemasan sekunder seperti box karton atau ivory dapat menjadi alternatif untuk melindungi produk dalam kemasan retort pouch dari kebocoran.
Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan khususnya bagi anda yang sedang menjalani usaha di bidang kuliner atau yang baru akan mencoba usaha di bidang ini. Tentunya dengan memilih jenis kemasan yang tepat akan dapat membantu menjaga kualitas produk dan meningkatkan branding dari produk yang dipasarkan. (*)

Reporter: I Dewa Gede Putra Prabawa
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->