Connect with us

HEADLINE

Makam Datu Kelampayan Ditutup bagi Peziarah


Kasatpol PP Banjar: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Kawasan Makam Disterilisasi


Diterbitkan

pada

Makam Datuk Kelampayan di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, untuk sementara waktu ditutup antisipasi wabah corona. Foto: dok kanalkalimantan

KANALKALIMANTAN.COM, MARTAPURA – Sebagai tindak lanjut kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dan Yayasan Juriyyat Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari diputuskan sejak Kamis (26/3/2020) ini, makam Datu Kelampayan ditutup dari para peziarah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Banjar H Muhammad Ali Hanafiah. Kebijakan ini, kata Ali Hanafiah. adalah sebagai salah satu langkah dalam mengantisipasi penyebaran virus corona Covid-19.

“Kita hari ini menindaklanjuti kesepakatan untuk menutup kubah Datu Kelampayan dari para peziarah. Kita lakukan pemantauan dan pengawasan,” katanya.

Seperti diketahui, makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau yang dikenal dengan Datu Kelampayan yang berada di Desa Kelampayan Tengah, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, setiap harinya selalu saja didatangi peziarah. Terlebih lagi jika di hari libur makam akan sangat penuh dengan peziarah.

Dijelaskan Kasatpol PP Banjar, selain menutup makan Datu Kelampayan dari para peziarah, pihaknya juga melakukan strelisasi di sekitar area Datu Kelampayan. “Kita juga melaksanakan strelisasi pedagang dan kegiatan masyarakat yang ada di sekitar makam Datu kelampayan.

“Sekali lagi, kami mengimbau kepada masyarakat untuk beberapa waktu kedepan tidak berziarah ke makan Datu Kelampayan,” imbaunya.

Baca juga: Kubah Sekumpul Ditutup Total, Peziarah Dijaga Tak Boleh Masuk, Guru Sa’duddin: Putusan Mutlak Dua Putra Ahli Waris Guru Sekumpul

Sebelumnya, makam atau kubah Guru Sekumpul juga resmi ditutup, beserta kegiatan amaliah rutin di musholla Ar Raudhah dihentikan untuk sementara waktu. Kepastian itu disampaikan imam rawatib musholla Ar Raudhah Sekumpul, KH Sa’duddin atau biasa disapa Guru Sa’duddin pada Senin (23/3/2020) malam. Guru Sa’duddin mengungkapkan, keputusan penutupan sementara kubah Al’alimul Allamah Al ‘Arif Billah Syekh Maulana Muhmmad Zaini bin Abdul Gani atau Guru Sekumpul, mutlak dilakukan.

Tak hanya itu, segala kegiatan rutin juga dihentikan sementara waktu hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Keputusan itu kata Guru Sa’duddin, diambil setelah melakukan musyawarah dengan kedua putra Abah Guru Sekumpul, Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.

“Penutupan total di Sekumpul adalah putusan mutlak dari ahli waris yaitu kedua putra Abah Guru Sekumpul,” tegas Guru Sa’duddin kepada awak media, Senin (23/3/2020) malam.

KH Sa’duddin (pegang mic) atau biasa disapa Guru Sa’duddin pada Senin (23/3/2020) malam. foto: dhani

Selain itu, juga meniadakan sementara kegiatan rutin seperti Maulid Habsy (malam Senin), pembacaan Burdah (malam Jum’at), dan pembacaan Dalailul Khairat (subuh Jum’at).

Tak hanya itu, shalat berjemaah di musholla Ar Raudhah juga dibatasi, hanya untuk warga lingkungan komplek Ar Raudhah.

Keputusan tersebut dilakukan agar menghindari penumpukan massa, yang rentan terhadap terjadinya penyebaran Covid-19. Sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam rangka pencegahan menyebarnya virus corona.

Menurut Guru Sa’duddin, penutupan itu berakhir tergantung situasi yang akan berkembang nanti.

“Semua rutinitas diliburkan lebih awal sebelum Ramadhan. Aktivitas lain seperti shalat hanya imam dan bilal saja. Shalat juga khusus warga Sekumpul,” terang Guru Sa’duddin. (kanalkalimantan.com/rico)

Reporter : rico
Editor : bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->