Connect with us

HEADLINE

Kumpul Paguyuban Tionghoa se Indonesia di Banjarmasin, Keberagaman Tak Jadi Perbedaan

Diterbitkan

pada

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) ke-19 di Banjarmasin, Jumat (26/3/2023). Foto: adpim

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Keberagaman anugerah yang harus disyukuri sebagai bangsa yang besar dengan kebhinnekaan agama, suku bangsa, etnis dan bahasa, menjadi keniscayaan kehidupan yang tidak perlu untuk dibeda-bedakan.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) ke-19 di Ballroom Himalaya Hotel Banjarmasin Internasional, Jumat (26/3/2023).

Rakernas PSMTI ini diikuti 600 peserta dari 302 kabupaten/kota se Indonesia. Peserta dari luar Kalsel sekitar 498 peserta.

Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta mengucapkan terima kasih karena Provinsi Kalimantan Selatan telah menjadi tuan rumah Rakernas PSMTI ke-19 ini.

Baca juga: Jelang Keberangkatan Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin, Seorang CJH Kalsel Wafat

Tokoh pemuka keturuan Tionghoa ini menuturkan, PSMTI ini sudah 25 tahun berdiri atau sepanjang 25 tahun lahirnya reformasi. Telah bergerak di berbagai bidang dalam membantu masyarakat di Indonesia, seperti di bidang sosial budaya dan pendidikan.

“Selama 25 tahun ini kita sudah banyak berbuat di bidang sosial, budaya, pendidikan untuk masyarakat di Indonesia, kami sudah ada di 32 provinsi dan ratusan kabupaten kota di Indonesia, semua bergerak di bidang sosial, budaya dan pendidikan,” ucapnya.

Ia berharap, dengan keberadaan paguyuban ini dapat membantu lebih banyak masyarakat serta mengarahkan anak muda Tionghoa untuk tidak hanya menjadi pengusaha, bisa masuk ke TNI, Polri, politik , atau menjadi Gubernur, Wali kota dan Bupati.

“Jadi tidak hanya fokus jadi pengusaha, kita harapkan semua ada dimana-mana untuk membangun negara Indonesia yang besar ini,” pungkasnya.

Pembukaan Rakernas PSMTI ditandai dengan pemukulan tabuhan gendang oleh Gubernur Kalsel. Paman Birin –sapaan akrab Sahbirin Noor- mengatakan, suatu kebahagiaan karena kali ini bisa berkumpul dan berada di antara warga Tionghoa seluruh Nusantara.

Baca juga: Polres Berau Ngobrol Pemilu Bareng KPU dan Parpol

“Mudah-mudahan kesederhanaan yang dimiliki daerah kami dapat memberi kesan indah bagi bapak dan ibu, dan pertemuan ini dapat mempererat jalinan silaturrahmi dan harmonisasi kehidupan, baik dalam bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara,” katanya.

Menurut Paman Birin keberagaman harus bisa menumbuhkan masyarakat yang cerdas, yaitu terbuka dan saling menghargai budaya, adat istiadat, maupun kebiasaan yang lain agar kehidupan selalu diliputi rasa aman, nyaman dan tenteram.

“Di Provinsi Kalimantan Selatan, Alhamdulillah kemajemukan terpelihara dengan baik. Kondisi aman dan masyarakat dapat hidup berdampingan,” ucapnya.

Paman Birin menambahkan, pemerintah menyadari dalam memelihara kerukunan memerlukan keterlibatan pemuka agama dan tokoh masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat lainnya.

Karena itu, dirinya mengharapkan PSMTI khususnya di Kalimantan Selatan dapat bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam melakukan aksi-aksi sosial kemasyarakatan yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Semakin timbul kedekatan yang mampu menekan bibit perpecahan dan permusuhan, terutama isu yang mengatasnamakan agama atau kelompok-kelompok etnis tertentu. Mari kita junjung tinggi persatuan dan kesatuan, saling menghargai perbedaan demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia,” tegas Paman Birin.

Pada pembukaan Rakernas PSMTI ini tampak hadir juga Ketua DPRD Kalsel H. Supian HK serta sejumlah pimpinan Forkopimda Kalsel. (Kanalkalimantan.com/al)

Reporter : al
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->