Connect with us

INTERNASIONAL

Kongres AS Akhirnya Sahkan Kemenangan Joe Biden

Diterbitkan

pada

Wakil Presiden Mike Pence dan Ketua DPR Nancy Pelosi melanjutkan memimpin Sesi Bersama Kongres untuk mengesahkan hasil Electoral College 2020. Foto: baynews

KANALKALIMANTAN.COM – Kongres AS memastikan kemenangan Dewan Elektoral atau Electoral College Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam pemilu AS 3 November saat sesi gabungan Kongres pada Kamis.

Penghitungan tiga suara elektorat Vermont menempatkan Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih, Kamala Harris, di atas ambang batas 270 yang diperlukan untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Dikutip dari CNN, 7 Januari 2021, Senat dan DPR menolak keberatan untuk membuang suara elektorat Georgia dan Pennsylvania yang memenangkan Joe Biden. Partai Republik juga keberatan dengan suara elektorat Arizona, Nevada dan Michigan, tetapi mosi itu gagal sebelum mencapai perdebatan.

Sertifikasi itu muncul setelah perusuh pendukung Trump menyerbu US Capitol Rabu pagi.
Dalam serangan terparah terhadap simbol demokrasi Amerika dalam lebih dari 200 tahun, para perusuh menerobos barikade keamanan logam, memecahkan jendela dan pagar untuk menerobos masuk US Capitol.

Sesi gabungan Kongres, yang biasanya merupakan langkah seremonial, dihentikan selama beberapa jam ketika perusuh masuk gedung US Capitol.

Proses dilanjutkan sekitar pukul 8 malam waktu Washington dengan Wakil Presiden Mike Pence, memimpin kembali sesi Senat. “Kepada mereka yang mendatangkan bencana di Capitol kita hari ini, Anda tidak menang,” kata Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin sesi tersebut, saat sesi dilanjutkan.

“Ayo kembali bekerja,” kata Pence, yang mendapat tepuk tangan dari anggota Kongres.

Setelah debat, Senat dan DPR menolak dua keberatan atas penghitungan tersebut dan mengesahkan pemungutan suara akhir dari Electoral College dengan Biden menerima 306 suara dan Trump 232 suara, Reuters melaporkan
Polisi berjuang selama lebih dari tiga jam setelah pengepungan untuk membersihkan US Capitol dari pendukung Trump sebelum mengumumkan gedung itu aman tak lama setelah pukul 17:30 PM.

Polisi mengatakan empat orang tewas selama kekacauan pada hari Rabu, satu karena luka tembak dan tiga dari keadaan darurat medis. Adapun 52 orang ditangkap selama insiden.

Serangan di Capitol adalah puncak dari retorika yang memecah belah dan meningkat selama berbulan-bulan sekitar pemilu 3 November. Trump berulang kali membuat klaim palsu bahwa pemungutan suara itu dicurangi dan mendesak para pendukungnya untuk membantunya membalikkan kekalahannya.

Kekacauan terjadi setelah Trump, yang sebelum pemilu menolak untuk memberikan kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih dan mengatakan kepada mereka untuk berunjuk rasa ke US Capitol, untuk mengungkapkan kemarahan mereka pada proses pemungutan suara.

Donald Trump mengatakan kepada pendukungnya untuk menekan pejabat terpilih mereka untuk menolak hasil, mendesak mereka “untuk melawan.”

Beberapa tokoh Republik di Kongres mengkritik keras Donald Trump, menyalahkannya karena menyebabkan kerusuhan US Capitol.(tempo)

Editor: tmp


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->