Connect with us

DPRD BANJARBARU

Komisi I Gelar Rapat Bersama, Bahas Penyebaran Hepatitis A di SMPN 4 Banjarbaru

Diterbitkan

pada

Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru HR Budimansyah Foto : rico

BANJARBARU, Penyebaran virus Hepatitis A di kota Banjarbaru menyusul ditemukannya 20 pelajar SMPN 4 Banjarbaru yang positif terpapar menjadi sorotan DPRD Banjarbaru.

Komisi I DPRD Banjarbaru, Kamis (12/12) siang, bersama instansi terkait Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Asisten 2 Bidang Kesra, RSD Idaman Banjarbaru hingga pihak sekolah dari SMPN 4 Banjarbaru didatangkan untuk melaksanakan dengar pendapat bersama.

Seperti yang diberitakan Kanalkalimantan.com, telah ada 55 laporan dari orang tua siswa yang mengkhatirkan buah hati mereka terjangkit virus Hepatitis A. Usai dilakukan pemeriksaan dan uji sampel, Dinkes Banjarbaru menyatakan hanya ada 20 pelajar yang positif terjangkit virus itu.

Dalam hearing bersama, Komisi I secara langsung ingin mendengar laporan rinci dari instansi terkait, baik kronologi awal, langkah-langkah serta cara ampuh menanggulangi ancaman virus Hepatitis A.
Rapat tertutup dipimpin Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru HR Budimansyah serta beberapa anggota lainnya, berlangsung selama kurang lebih 3 jam.

Ketua Komisi I DPRD Banjarbaru dari PDIP ini mengatakan, pihaknya telah mendapatkan sejumlah poin-poin penting dan kesimpulan terkait kasus ini. Ia sendiri menyayangkan virus ini bisa menyebar hingga kepada puluhan anak.

Kepada awak media, dirinya menceritakan dugaan kuat awal tersebarnya virusnya Hepatitis A di Banjarbaru. Berawal sejak Juni lalu, yang mana virus ini memang telah terdeteksi oleh pihak Dinkes. Jumlahnya saat itu tidaklah banyak dan mendapat penanganan yang cepat.

“Juni itu memang ada yang terpapar virus Hepatitis A, tapi jumlahnya sedikit. Ya, kalau dikalkulasikan, di satu kelurahan ada 1 atau 2 saja. Langsung dibawa ke rumah sakit dan mendapat penanganan hingga sembuh total,” katanya.

Namun, rupanya Dinkes sendiri tidak menyangka bahwa pada akhir tahun ini justru virus tersebut “meledak” di SMPN 4 Banjarbaru. Padahal, kasus-kasus Hepatitis A pada bulan Juni lalu telah dinyatakan tertangani.

Budiman mengungkapkan setelah banyaknya laporan dari pihak orang tua yang menduga anaknya terpapar virus Hepatitis A, Dinkes kemudian mencari tahu asal muasalnya. Lalu, munculah dugaan kuat terkait sumber virus ini, yang mana berasal dari lingkungan salah satu siswa yang positif terpapar.

“Dinkes menduga bahwa virus ini menyebar di SMPN 4 Banjarbaru karena ada satu siswa yang lebih dulu terpapar, tertular oleh kakaknya sewaktu di rumah. Jadinya, dari kakak menjangkit ke adiknya, dan dari adiknya menyebar ke teman-teman di sekolah,” ungkapnya.

Disinyalir, ada kontak makanan dari sang kakak dan sang adik (pelajar SMPN 4 Banjarbaru) sewaktu di rumah, membuat virus ini menyebar.

Pasalnya, pihak sekolah juga telah melalukan pengecekan baik makanan atau jajanan serta di lingkungan sekitar sekolah, tidak ada aspek yang menjadi factor munculnya virus Hepatitis A.

Budiman mengimbau agar masyarakat tidak khawatir, dan lebih membentengi diri dengan pola hidup sehat. Meskipun dirinya mengakui bahwa virus Hepatitis A bukanlah ancaman yang serius, namun tetap saja pencegahan dan penanganan harus tetap dilakukan oleh instansi.

“Virus Hepatitis A tidak lah mematikan. Tapi yang membuat orang tua khawatir itu gejalanya, karena kulit buah hati mereka sampai menguning. Wajar saja dan karena itu, kami (DPRD Banjarbaru) juga akan terus monitor sesuai fungsi kita juga di legislatif,” pungkas legislator PDIP tersebut.

Sementara itu, usai berakhirnya hearing, baik pihak Disdik, Dinkes dan Asisten II Bidang Kesra enggan memberi komentar. (rico)

Reporter : Rico
Editor : Bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->