Connect with us

HEADLINE

‘Kocok Ulang’ Pasangan Pilkada Banjarbaru, Head to Head Martinus-Jaya VS Aditya-Syahriani

Diterbitkan

pada

Tarung head to head antara Martinus-Jaya VS Aditya-Syahriani bakal terjadi di Pilkada Banjarbaru Foto: kanal

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Darmawan Jaya Setiawan akhirnya menjatuhkan pilihan melanjutkan pencalonan di Pilkada Banjarbaru, dengan menggandeng penjabat (Pj) Wali Kota Banjarbaru periode 2015-2016, Ir Martinus, sebagai sosok pengganti almarhum Nadjmi Adhani.

Faktanya, sebuah pertemuaan rahasia antara Jaya dan Martinus telah berlangsung pada pekan lalu, tepat 3 hari setelah berpulangnya Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani. Usai itu, berhari-hari lamanya rahasia ini ditutup rapat hingga pada Senin (17/8/2020) malam, saat kedua bertemu secara langsung di suatu acara, rahasia ini akhirnya dibeberkan kepada publik.

Jaya mengatakan dengan penuh pertimbangan telah memilih Martinus sebagai pasangannya untuk maju di Pilkada 2020 Banjarbaru. Pernyataan ini juga dirasa tepat, menginggat waktunya bertepatan dengan HUT ke-75 Republik Indonesia.

“Insyaallah kami sepakat maju bersama dan membuat cukup partai koalisi untuk mengusung kami. Pak Martinus sebagai Bakal Calon Wali Kota Banjarbaru dan sya sebagai bakal calon Wakil Wali Kota banjarbaru,” kata Jaya.

Terkait apa faktor yang membuat Jaya memilih Martinus, lagi-lagi tidak jauh dari hubungan dengan almarhum Nadjmi Adhani. Diakui Jaya, baik dirinya, Martinus, dan almarhum Nadjmi memiliki ikatan hubungan yang dekat. Tak hanya itu saja, dipilihnya Martinus juga merupakan hasil kesepakatan dengan keluarga almarhum Nadjmi Adhani.

“Semua demi kepentingan masyarakat Banjarbaru, itu yang kita utamakan. Sampai hari ini koalisi partai yang mendukung kita Martinus dan Darmawan Jaya Setiawan adalah partai Nasdem dan PAN,” tegas Jaya.

Martinus memang merupakan satu-satunya figur yang dapat disandingkan dengan Nadjmi Adhani. Sebab, baik itu keduanya sama-sama berasal dari birokrat.

Nama Martinus mulai dikenal sejak menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan dan popularitasnya semakin bersinar tatkala ditunjuk sebagai Penjabat Wali Kota Banjarbaru periode 2015-2016.

Martinus menegaskan bahwa ia bersama Jaya telah mencapai kata sepakat untuk maju sebagai pasangan dalam pencalonan di Pilkada Banjarbaru. Meskipun, diakuinya maju sebagai Calon Wali Kota Banjarbaru bukanlah hal yang diimpikannya.

“Pak Jaya meminta saya untuk maju di pencalonan Pilkada Banjarbaru, mengisi kekosoangan yang ditinggalkan almarhum Nadjmi Adhani. Kita sudah mencapai kata sepakat. Dalam kondisi ini demi Banjarbaru dan diminta masyarakat, maka saya siap maju,” akunya.

Kolaborasi duet Martinus-Jaya dengan dengan sokongan koalisi partai Nasdem dan PAN, telah cukup memenuhi syarat pencalonan di KPU Banjarbaru. Nasdem pemilik 4 kursi di parlemen, sedangkan PAN pemilik 2 kursi, yang berarti duet ini telah mengantongi 6 kursi sebagai syarat utama pencalonan di jalur Parpol.

Di sisi lain, di hari yang sama, pasangan kandidat baru juga telah mendklarasikan pencalonan untuk meramaikan panggung Pilkada Banjarbaru. Ialah duet Aditya Mufti Ariffin – Syahrani Syahran, yang mendapatkan sokongan penuh dari partai Gerindra dan PPP. Jika hitung-hitungan kursi, Aditya-Syahrani masih dinyatakan unggul dengan jumlah perolehan 10 kursi di Parlemen (Gerindra 6 kursi dan PPP 4 kursi).

Sikap Golkar dan PKS

Sementara itu, ditemui pada Minggu (16/8/2020) pagi, Ketua Bidang Pemenangan Pilkada DPD Partai Golkar Kalsel Puar Junaidi mengatakan akan melakukan koordinasi dengan parpol lain terkait dukungannya di Pilkada Banjarbaru. Disamping itu, partainya akan melengkapi berkas administrasi seperti persyaratan-persyaratan.

“Karena saya kebetulan hanya sebagai Ketua Penjaringan, sehingga secara administrasi kita akan melengkapi segala persyaratan,” kata Puar.

Lalu, untuk memutuskan siapa yang bakal diusung, Puar menambahkan, hal itu merupakan keputusan dari Bappilu. Nantinya, Bappilu-lah yang akan melakukan koordinasi dengan parpol lainnya yang mengusung.

“Supaya ada kesamaan visi dan misi agar dapat mengusung Pak Darmawan Jaya. Untuk sementara ini, (dukungan) kita tetap ke Pak Jaya, belum ada perubahan,” imbuh Puar.

Sementara itu di kesempatan terpisah, Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah Kalimantan Habib Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, masih menunggu keputusan dalam waktu dekat ini. Diakui Aboe Bakar, suasana politik di Banjarbaru benar-benar berubah sejak wafatnya Nadjmi.

“Di Banjarbaru ada detik-detik perubahan suasana karena Nadjmi telah dipanggil, akan terjadi suasana yang berubah mungkin. Dimana Banjarbaru kita tunggu dalam minggu-minggu ini,” kata Aboe Bakar di DPW PKS Kalimantan Selatan, Minggu (16/8/2020) siang.

Kendati begitu, ia masih malu-malu untuk mengungkapkan komitmen partai dakwah ini kepada Darmawan Jaya. “Itu sesuai berjalannya waktu. Kalau ada perubahan kita tidak bermain di waktu-waktu dan ini yang membuat situasi menjadi berbeda,” imbuh Aboe Bakar.

Anggota DPR RI dapil Kalsel 1 ini memastikan akan mencari kader terbaik PKS untuk dijagokan di Pilwali Banjarbaru mendatang, tanpa mengungkap siapa yang dimaksud. “Hari ini, (alm) Nadjmi sudah bicara ke mana-mana dan buat kami PKS pun ready (siap). PKS, nanti maju (di Pilwali Banjarbaru) dengan siapapun, selalu siap. Nanti ada kader terbaik untuk Banjarbaru, Insyaallah,” tandas Aboe Bakar.

Ketika kembali ditanya soal komitmennya untuk tetap mengusung Darmawan Jaya sebagaimana waktu berpasangan dengan Nadjmi, Aboe Bakar masih malu-malu kucing. “Soal komitmen, itu nanti soal detik-detik pengambilan keputusan,” pungkasnya.

Kini, skema Pilkada Banjarbaru telah nampak jelas. Pertarungan “head to head” antara Martinus-Jaya melawan Aditya-Syahriani akan segera memasuki babak baru, tepat saat dimulainya pendaftaran di KPU Banjarbaru, 4 September mendatang. (Kanalkalimantan.com/rico/fikri)

 

Reporter: Rico/Fikri
Editor: Cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->