Connect with us

Bisnis

Kenaikan Harga Telur, Pemerintah Perlu Runut Seluruh Rantai Pasok

Diterbitkan

pada

Pedagang telur di Centra Antasari Banjarmasin. Foto: rizki

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN– Kenaikan harga telur beberapa pekan ini menjadi perhatian banyak pihak. Meski Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan kejadian ini hanya imbas dirapelnya Bansos, namun pengamat ekonomi melihat persoalan ini perlu dirunut lebih jauh.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, langkah pengendalian harga lewat operasi pasar hanya akan meredam kenaikan secara temporer.

Kata dia, seperti dilansir tempo.co, pemerintah perlu merunut masalah di seluruh rantai pasok mulai harga pakan ternak, jumlah populasi ayam petelur, hingga kelancaran distribusi.

“Kalau operasi pasar pada waktu sidak ya harga turun, tapi setelah operasi pasar selesai harga bisa naik lagi,” tuturnya.

 

Baca juga  : BPOM HSU Edukasi Bahaya Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat

Bhima menuturkan, pemerintah harus memiliki solusi untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan secara jangka panjang. Jika peternak ayam petelur kurang, kata dia, perlu dibantu dengan anggaran khusus permodalan ketimbang hanya melakukan operasi pasar.

Dia bahkan memperkirakan kenaikan harga telur bisa memicu jurang kemiskinan akan menganga lebih cepat. Akibat kenaikan harga kebutuhan pangan pokok ini, kategori orang miskin diprediksi makin bertambah.

“Sumbangan telur ayam dalam garis kemiskinan bahkan mencapai 4,12 persen di perkotaan. Lebih tinggi dari mi instan dan bawang merah,” ucapnya kepada Tempo pada Jumat, 26 Agustus 2022.

Harga telur melonjak hingga lebih dari Rp 30 ribu per kilogram. Peningkatan harga ini, menurut para peternak, sudah diprediksi sejak tiga hingga empat bulan lalu. Pemerintah lantas membuka opsi untuk mengantisipasi kenaikan harga telur dengan operasi pasar.

 

Baca juga  : Kenaikan Pakan Ternak Picu Melambungnya Harga Telur, Begini Kata Penjual di Banjarmasin

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan telah menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), dan lembaga lainnya untuk melakukan operasi pasar apabila harga telur tidak kunjung turun hingga di bawah Rp 30 ribu per kilogram.

“Kami terus berkoordinasi intensif dengan Kemendag, Kementan dan Satgas Pangan, hari ini sudah bertemu Dirjen PKH Kementan sepakat akan melakukan langkah-langkah stabilisasi diantaranya Operasi Pasar,” ujarnya.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga telur berada di urutan keempat komoditas penyumbang garis kemiskinan, yakni sebesar 4,12 persen. Posisi telur di bawah komoditas daging ayam ras yang menyumbang angka 4,63 persen, rokok kretek filter 12,21 persen, dan beras 19,38 persen.

Pedagang di Banjarmasin Menjerit

Kenaikan harga telur juga dikeluhkan para pedagang di centra Pasar Antasari Kota Banjarmasin, Jumat (26/8/2022).  Salah satu pedagang telur ayam ras di pasar tersebut Ahmad mengatakan bahwa saat ini harga telur memang sudah tinggi dari produsennya langsung sehingga dirinya juga harus mengikuti harga jual tersebut.

 

Baca juga : Gas Melon Meroket di Eceran, Disdag: Yang Mengeluh Warga Kaya, Tak Punya Kartu Kendali!

“Kami menjual sekilonya Rp 29 ribu saat ini, sudah mahal dari tempat ngambilnya, katanya sih tidak naik tapi berubah harga,” selorohnya.

“Kami menjual harga partai, kalau di eceran bisa lebih tinggi lagi,” tambahanya.

Sementara itu Rasuli yang juga pedangan telur dipasar tersebut mengatakan kemungkinan harga telur mengalami kenaikan karena harga pakan ayamnya yang tinggi saat ini

“Pakanya larang (mahal) juga saat ini, makanya harga telur juga naik,” katanya.

 

Baca juga  : Tingkatkan Indeks Pembangunan Literasi, Dispersip HSU Gelar Story Telling

Pedagang telur ayam berharap pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan kenaikan harga telur ini.

“Kita berharap semoga harganya bisa normal kembali, kami juga takut kalau selalu naik nanti pembelinya juga semakin berkurang,” ungkapnya.(Kanalkalimantan.com/rizki)

Reporter : rizki
Editor : cell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->