Connect with us

HEADLINE

Kebakaran Kotabaru Diduga Sebab Faktor Listrik, Polda Kalsel Terjunkan Puluhan Personil

Diterbitkan

pada

Kebakaran di Pulau Sebuku diindikasi karena faktor listrik Foto : ist

BANJARBARU, Polda Kalsel masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran di Desa Sungai Bali, Kecamatan Bumi Natar Pulau Sebuku, Kotabaru, yang menghanguskan kurang lebih 200 rumah warga di sana.

Kapolda Kalsel, Irjen (Pol) Yazid Fanani, mengatakan pihaknya masih melakukan penelusuran terkait faktor penyebab kebakaran besar tersebut.

“Pada saat ini masih kita lakukan pendalaman. Tetapi indikasinya adalah faktor listrik,” katanya, Senin (25/11) siang.

Yazid mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus  melakukan upaya recovery atau pembangunan kembali. Selain itu, Polda Kalsel juga mengirim personil polisi dari Polres jajaran untuk melaksanakan kegiatan sosial dan membantu masyarakat disana.

“Kita turunkan personil Polri dari Polres Kotabaru sebanyak 50 orang dan juga bantuan dari Polres Tanah Bumbu sebanyak 30 orang. Mereka di sana mendirikan tenda untuk tempat tinggal warga sementara dan mendirikan dapur umum untuk penyediaan makanan,” lanjut Kapolda.

Terkait Makopolsek setempat yang juga ikut di lahap api saat musibah kebakaran kala itu, Kapolda Kalsel memastikan pelayanan kepolisian di Desa Sungai Bali masih tetap berjalan. “Kita sudah dirikan tenda untuk memberikan layanan kepolisian disana. Dalam waktu dekat akan dilakukan lagi pembangunan Makopolsek dibantu pemerintah daerah dan CSR dari berbagai perusahaan di Indonesia,” pungkasnya.

Sehari sebelumnya, tepatnya Minggu (24/11) kemarin, Kapolda bersama Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin terbang menuju Pulau Sebuku, Kotabaru, menggunakan Helikopter untuk langsung memantau lokasi kebakaran sekaligus mengirimkan bantuan logistik bagi warga terdampak.

Kebakaran di Desa Sungai Bali Kecamatan Bumi Natar Pulau Sebuku, Sabtu (23/11) kemarin, tercatat sebagai musibah kebakaran terbesar di Kabupaten Kotabaru selama kurun waktu 10 tahun terakhir.

Saat itu, api menyala 5 jam lamanya dan terus merembet ke rumah-rumah warga. Api dengan cepat membesar karena bangunan rumah warga mayoritas berbahan material kayu. Kobaran api mulai bisa dikuasai pada Minggu 24 November 2019 sekitar pukul 03.48 Wita.

Tercatat, api pada malam itu menghanguskan 200 rumah, dua los pasar, satu kantor Polsek, lima pintu Asrama Polisi dan satu Mushala, serta mengakibatkan 750 jiwa mengungsi.

Sebelumnya Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengakui untuk mengirimkan bantuan, pihaknya terkendala transportasi dan jarak. Mengingat Sebuku adalah pulau yg terpisah dari daratan ibukota di Pulau Laut, untuk mencapainya harus naik speedboat melalui laut dengan waktu tempuh sekitar 45 menit sampai 1 jam.

“Saya meminta BPBD Provinsi Kalsel untuk segera mengirimkan bantuan ke sana. BPBD Kotabaru pun tadi malam juga sudah mengirimkan belasan personel Pemadam Kebakaran (Damkar), relawan Himpunan Balakar Saijaan (HBS) dan Satpolair ke sana melalui laut. Lalu menyusul pagi ini tim BPBD, Dinas Sosial dan Tagana yang membawa keperluan logistik, dapur umum dan tenda darurat,” ujar Paman Birin.

Kepala BPBD Provinsi Kalsel, Wahyuddin, mengatakan telah menyiapkan pengiriman logistik kedaruratan berupa makanan siap saji, selimut, pakaian layak pakai, dan tenda yang dikirim menggunakan 2 unit truck.

Disisi lain, sampai saat ini bisa belum dipastikan penyebab kebakaran. Namun, kerugian akibat musibah ini ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.(rico)

Reporter : Rico
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->