Connect with us

HEADLINE

Kalsel Darurat Asap, 50 Ribu Masker Disiapkan, Banjarbaru dan HSU Liburkan Siswa

Diterbitkan

pada

Kabut asap yang kian pekat di kota Banjarbaru, memaksa sekolah menghentikan aktivitas belajar. foto : kanalkalimantan

BANJARMASIN, Darurat kabut asap pekat yang menyebar di sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan mengganggu masyarakat beraktivitas dan mengancam kesehatan. Kondisi udara tak sehat itu, disikapi Dinas Kesehatan Kalsel dengan penyebaran masker secara intensif.

“Antisipasi memang kita lakukan. Jadi, kita sudah membagikan masker sekitar 50 ribuan. Yang 50 ribuan itu kita bagikan kepada kabupaten dan kota,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalsel HM Muslim kepada Kanalkalimantan.com, usai sholat hajat dan istighosah di halaman Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Sabtu (14/9) pagi.

Selain aparat dari Dinas Kesehatan, menurut Muslim, beberapa kelompok LSM juga turun tangan dalam pembagian masker. “Termasuk kepolisian, terutama di jalanan,” kata Muslim.

 Untuk kasus ISPA sendiri, Muslim menjelaskan, terbanyak di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin. “Kalau akumulasi mencapai 30 ribuan. Tapi mulai dari Januari ya,” tegas Muslim.

“Kalau dibandingkan dengan bulan lalu, peningkatan kasus ISPA ini capai 60 persen. Cukup signifikan terutama pada minggu ke 35 dan 36 ini,” tambah Muslim. Selain itu, Dinas Kesehatan Kalsel juga mulai intensif membagikan PMT (pembantu makanan tambahan) khusus bagi ibu hamil. “Makanan tambahan kaya biskuit, tapi kaya gizi,” kata Muslim.

Sejauh ini, masih menurut Muslim, masker yang dibagikan digelar di wilayah Tanah Laut, sekitar Landasan Ulin Banjarbaru, Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara. “Daerah yang terdampak dan ada balita serta ibu hamil (yang perlu perhatian),” tutup Muslim. Baca: Darurat Kabut Asap, Beberapa Sekolah di Banjarbaru Pilih Liburkan Siswanya!

Sementara itu di kota Banjarbaru, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Muhammad Aswan sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada para pimpinan (Kepala) PAUD, TK, SD Negeri / Swasta dan SMP Negeri / Swasta serta MTs se-Banjarbaru.

“Sehubungan dengan musim kemarau dan terjadinya kebakaran lahan dibeberapa tempat di Kota Banjarbaru akhir-akhir ini yang menyebabkan kurangnya kualitas udara akibat kabut asap, maka kebijakan ini kita buat sebagai upaya mengantisipasi permasalahan tersebut,” katanya.

Dalam isi surat edaran tersebut, Disdik Banjarbaru menyatakan kepada pihak Sekolah untuk menggeser jam masuk sekolah yang awalnya pukul 07.30 Wita, dimundur menjadi pukul 08.00 Wita sampai dengan pukul 09.00 wita sesuai dengan kondisi asap.

Pihak sekolah juga dihimbau untuk mengurangi aktivitas siswa siswi di luar ruangan seperti upacara, olahraga, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) dan kegiatan lainnya. Selain itu, siswa-siswi yang berada di luar ruangan diimbau agar menggunakan masker untuk mengurangi dampak gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terhadap siswa-siswi tersebut.

Sekolah di Amuntai Kabupaten HSU yang diliburkan akibat kabut asap. foto: dew

“Kita juga meminta pihak sekolah lebih waspada terutama kepada siswa yang mempunyai riwayat penyakit asma. Sehingga apabila terjadi sesuatu maka sekolah cepat mengambil tindakan,” kata Aswan. Baca: Kabut Asap Pekat di Amuntai, Sekolah Pilih Liburkan Anak Didik

Dinas Pendidikan HSU juga mengeluarkan surat edara, agar meliburkan siswa karena kondisi kabut asap yang membahayakan para peserta didik.

Kepala Dinas Pendidikan HSU H Rahmat mengatakan, meski imbauan tersebut ditujukan kepada sekolah-sekolah di bawah naungan Disdik HSU, serupa juga diharapkan dapat dilakukan untuk sekolah-sekolah di bawah Kemenag HSU.

“Kewenangan kami hanya TK,  SD dan SMP, untuk sekolah di bawah Kemenag HSU surat ini kami tembuskan dan untuk sekolah di bawah Disdik Kalsel juga kami tembuskan semoga kedua lembaga itu mengambil langkah yang sama,” kata Rahmat. (fikri/rico/dew)

Reporter : fikri
Editor : bie

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->