Connect with us

Kota Banjarbaru

Kabut Asap Mulai Selimuti Landasan Ulin dan Liang Anggang

Diterbitkan

pada

Kebakaran hutan dan lahan mulai terjadi di sejumlah titik di Kota Banjarbaru. Foto: bpkprabulandasanulin

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) mulai menyelimuti Kota Banjarbaru dalam tiga hari terakhir.

Asap tipis mulai muncul di malam hari, membuat mata terasa perih, dan mengganggu saluran.

Pantauan Kanalkalimantan.com pada Jumat (30/7/2021) malam, kabut asap terlihat mulai kawasan Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, hingga ke daerah Landasan Ulin.

 

 

Baca juga: PDAM Intan Banjar Umumkan Kebocoran Pipa, Cek Di Sini Daerah yang Terdampak!

Kabut asap juga menutupi kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor. Kabut asap yang pekat dan membuat sesak napas terasa berbau gosong.

Humas BPK Prabu 006 Landasan Ulin, Iril mengatakan, kabut asap memang mulai terjadi di wilayah Liang Anggang dan Landasan Ulin. Karena sekarang mulai terjadi kebakaran lahan dan hutan di beberapa titik, akibat cuaca panas beberapa hari ke belakang.

Untuk hal ini BPK Prabu Landasan Ulin memberikan imbauan kepada seluruh warga Landasan Ulin dan sekitarnya, apabila di lingkungan sekarang mengalami kabut asap sampai masuk ke dalam rumah.

“Terutama bagi yang beraktivitas di luar rumah, tetaplah mengikuti protokol kesehatan terutama menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan kita dari berbagai virus dan asap,” ujar Iril, personil BPK Prabu, Sabtu (31/7/2021).

Saat ini relawan BPK Prabu Landasan Ulin, beserta tim gabungan dari pemerintah daerah dan relawan lainnya sedang berjuang untuk memadamkan api di tempat kebarakan lahan (TKL).

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto mengakui titik api mulai muncul seiring datangnya musim kemarau. Polda Kalsel sudah memerintahkan Satgas Karhutla Polda Kalsel untuk bersiaga memadamkan setiap kebakaran lahan yang terjadi.

Baca juga: Walhi Kalsel Sorot Tragedi Lingkungan Pergeseran Tanah Lingkar Tambang di Tapin

“Ketika ada terdeteksi hotspot, maka petugas harus langsung mengeceknya. Jika memang benar lahan terbakar, segera padamkan. Jangan menunggu api membesar sehingga sulit dipadamkan,” ujarnya dikutip dari Antara.

Rikwanto menyatakan upaya pemadaman adalah yang diutamakan terlebih dahulu. Kemudian baru diungkap penyebab lahan terbakar, yang tentunya memerlukan waktu dalam proses penyelidikan. (kanalkalimantan.com/shintia)

Reporter : shintia
Editor : kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->