Connect with us

Kota Banjarbaru

Jaga Kedamaian Bersama, Wali Kota Aditya: Jangan Mudah Diprovokasi Isu Sara

Diterbitkan

pada

Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin saat silaturahmi dua suku besar yang tinggal berdampingan di kota Banjarbaru, Sabtu (20/5/2023) siang. Foto: ist

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Hindari provokasi, jangan mudah terhasut isu suku agama ras (Sara) yang bisa memecah kedamaian bersama di tengah warga.

Pesan itu disampaikan Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin saat silaturahmi dua suku besar yang tinggal berdampingan di kota Banjarbaru, Sabtu (20/5/2023) siang.

Wali Kota Aditya mendorong agar rasa damai, tenteram, dan kekeluargaan tetap terjaga di tengah kehidupan bermasyarakat di kota Banjarbaru. Agar pembangunan di ibu kota provinsi dapat berlangsung dengan baik.

Wali Kota Banjarbaru Aditya mengatakan, kesalahfahaman warga yang terjadi di Jalan Pelita 4 Golf, Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, sudah selesai dan telah mencapai  kesepakatan.

“Mudah-mudahan ini menjadi pertanda baik,” ucap Wali Kota Aditya.

Baca juga: Pj Bupati HSU Lepas 128 Atlet ke Ajang POPDA 2023

Komandan Kodim 1006/ Banjar, Letkol (Kav) Zulfiker Sembiring menerangkan, jajarannya dituntut untuk hadir di tengah-tengah masyarakat. Karena semua pihak tentu tidam menginginkan terjadinya ketidaknyamanan di tengah masyarakat.

“Sehingga sekuat tenaga, kami mengerahkan kemampuan kami untuk menyelesaikan persoalan apapun, dengan menjalin komunikasi dengan kedua belah pihak,” jelasnya.

Guna mengantisipasi potensi masalah kesalah fahaman serupa, Zulfiker memastikan jajaran Kodim 1006 akan meningkatkan komunikasi sosial, dimulai dari tingkat Babinsa, Koramil hingga Kodim.

“Yang pasti, kita berharap keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat tetap terjaga,” tandasnya

Sementara itu, Ketua Dayak Kulawarga Borneo (DKB) Salam mengaku bersyukur dengan adanya kesepakatan bersama dua belah pihak untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kondusifitas wilayah khususnya di Banjarbaru.

“Kemarin itu hanya sedikit kesalahfahaman antara orang kita, dengan saudara kita juga, karena ada sedikit gesekan karena membawa Sara,” ujarnya.

Baca juga: Penghargaan 13 Perempuan Berjasa dan Berprestasi se Kalsel 

Hal ini lah yang melatarbelakangi munculnya antara warga Dayak dan warga Madura di Jalan Pelita 4 Golf, Kelurahan Landasan Ulin Utara.

Kesepakatan damai ini telah diterima sepenuhnya warga Dayak dengan warga Madura di Banjarbaru. Sehingga diharapkan dari kesepakatan damai yang dicapai, dapat meredam potensi konflik sosial di Kota Idaman.

“Saya selalu mengingatkan, agar jangan ada masalah baik pidana maupun hukum adat di Kalimantan,” kata Salam.

Tokoh warga Dayak di Banjarbaru ini meminta kepada masyarakat khususnya warga Dayak yang ada di Banjarbaru tidak mudah terpancing dan terprovokasi, apalagi yang menyangkut pautkan dengan Sara. Semua warga harus menjaga kedamaian di Banjarbaru.

Sementara itu, perwakilan warga etnis Madura H Mansyur mengatakan dengan adanya pertemuan, berharap persoalan atau potensi kesalahfahaman tidak terjadi di Banjarbaru, maupun di Kalsel pada umumnya. Karena bila kesalahfahaman yang terjadi membuat masyarakat menjadi tidam nyaman.

“Ini harus menjadi yang terakhir, tidak adalagi permasalahan berikutnya dengan semua pihak,” katanya.

Sejatinya persoalan yang terjadi kemarin, semestinya tak merembet ke sana kemari atas namakan Sara. Karena persoalan utamanya adalah sengketa tanah pribadi yang seharusnya tak meluas diseret provokasi ke persoalan etnis atau suku tertentu.

Baca juga: Dua Lansia di Sungai Buluh Tak Pulang dari Mencari Ikan, Tim SAR Lakukan Pencarian

Pemuka warga Madura ini mengimbau jangan membuat masalah, jika ada masalah hendaknya menyelesaikan permasalahan dengan cara kekeluargaan.

“Kami berharap semua memahami itu. Alhamdulillah permasalahan ini dapat diselesaikan,” tuntasnya. (Kanalkalimantan.com/al)

Reporter: al
Editor: kk


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->