Connect with us

Kanal

Irigasi Kering, Pohon Jeruk Mati Hingga Petani di Batola Gagal Panen

Diterbitkan

pada

Petani jeruk di Batola mengaku mengalami kerugian akibat gagal panen Foto : rendy

MARABAHAN, Akibat musim kemarau berkepanjangan di Kabupaten Barito Kuala, petani jeruk di Desa Ulu Benteng Kecamatan Marabahan keluhkan keringnya irigasi hingga akibatkan gagal panen. Selain itu banyak pohon jeruk mati.

“Kondisi seperti ini sudah beberapa bulan terjadi, hujan tak kunjung turun di tempat ini. Walaupun ada hujan namun sebentar saja, sehingga irigasi di sini mengering dan kami tidak bisa menyirami tanaman jeruk kami,” ujar Sarfin salah seorang petani jeruk di Desa Ulu Benteng.

Ditambahkan Sarfin, akibat keringnya pengairan, pohon jeruknya minim disiram air sehingga berimbas terhadap hasil panen dan buah  terasa asam. “Kalau saya merugi akibat gagal panen kali ini bahkan hingga Rp 4 juta rupiah dimusim kemarau ini,” katanya.

Selain lahan menjadi kering, dari 150 rapun pohon jeruk miliknya, sebanyak 15 pohon jeruk miliknya juga mati. Sehingga terpaksa ditebang untuk selanjutnya di ganti dengan bibit jeruk yang baru. “Untuk pohon jeruk yang mati dan mengering terpaksa kita tebang, untuk disiapkan penanaman bibit yang baru, kita berharap ada bantuan dari pemerintah daerah atas kejadian semacam ini,” pungkasnya.

Sementara itu berdasarkan data evaluasi perkembangan komoditas jeruk siam di tahun 2018 yaig diperoleh daeri Dinas TPH Batola, untuk di Kecamatan Marabahan saja adapun total produktifitas panen jeruk bisa mencapai 6.372 ton per 232 hektare. (rendy)

Reporter : Rendy
Editor : Chell


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->