Connect with us

HEADLINE

Hiswana Migas Operasi Pasar ‘Si Melon’, ‘Banjiri’ dengan 450 Metrik Ton/Hari

Diterbitkan

pada

Ketua Hiswana Migas Kalsel H Saibani saat diwawancara terkait kelangkan LPG 3 Kg di Kalsel beberapa waktu terakhir. Foto : Arief Rahman

BANJARMASIN, Untuk mengatasi kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg yang terjadi saat ini, Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (DPD Hiswana Migas) Kalsel bekerjasama dengan PT Pertamina melakukan kegiatan operasi pasar.

Ketua DPD Hiswana Migas Kalsel H Saibani mengungkapkan, operasi pasar yang menjual LPG 3 Kg dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 17.500 pertabung rencananya dilakukan di seluruh Kalsel sampai 12 hari kedepan.

“Hari ini sudah mulai kita lakukan di beberapa kelurahan di Kota Banjarmasin. Setiap kelurahan atau desa yang akan dilakukan operasi pasar dialokasikan sebanyak kurang lebih 200 tabung LPG 3 Kg untuk dijual,” ungkapnya, Senin (3/9).

Sejauh ini lanjut Saibani, PT Pertamina terus menyuplai LPG 3 Kg ke wilayah Kalsel dengan rata-rata 350-450 metrik ton perhari. Ada pun stok yang ada di depo sendiri hingga hari ini jumlahnya mencapai 1.450 metrik ton.

“Kalau biasanya kebutuhan LPG 3 Kg di Banua hanya mencapai 350 metrik ton perharinya, maka beberapa waktu ini kami menambah suplainya hingga 450 metrik ton perharinya. Dengan cara ini kami optimis harga LPG 3 Kg dalam waktu dekat akan berangsur turun,” tegasnya.

Karena itu dalam kesempatan tersebut, pihaknya berharap masyarakat untuk tidak panik. Bahkan dihimbaunya bisa membeli LPG 3 Kg hanya di tingkat pangkalan dan tidak membeli di tingkat pengecer.

“Selain itu, jika ada pangkalan yang menjual LPG 3 Kg tidak sesuai HET, bisa dilaporkan kepada pihak Hiswana Migas Kalsel maupun PT Pertamina agar bisa diberikan sanksi tegas,” jelasnya.

Dari pantauan Kanal Kalimantan di wilayah Kota Banjarmasin, para pengecer masih menjual LPG 3 Kg sebesar Rp 25.000-Rp 30.000 pertabung. Salah satu pengecer LPG 3 Kg di daerah Japri Zamzam, Maimumah mengaku, terpaksa menjual dengan harga Rp 30.000 pertabung karena sulitnya mencari LPG 3 Kg di pangkalan.

“Lagi pula kita belinya tidak dengan harga sesuai HET, namun jauh lebih tinggi lagi. Makanya wajar kami menjualnya hingga mencapai Rp 30.000 pertabung,” akunya.

Lain lagi pengakuan Azizah, salah satu pengecer LPG 3 Kg di wilayah Belitung Darat, sudah sejak sepekan terakhir pihaknya tidak lagi menjual LPG 3 Kg. Penyebabnya karena stok si melon yang selalu kosong di tingkat pangkalan.

“Terakhir kita jual Rp 25.000 pertabung, sekarang katanya jadi Rp 30.000 pertabung. Kami sudah sepekan ini tidak jual lagi, karena susah betul mencarinya di pangkalan,” pungkasnya. (arief)

Reporter : Arief
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->